Oleh karena itu pasangan Anies-Gatot  atau Anies-RK misalnya, menjadi hal yang agak mustahil terwujud. Sebab, baik Gatot maupun RK sementara ini bukan tokoh partai politik.
Berbeda halnya dengan pasangan Anies-AHY, Anies-Airlangga, atau Anies-Puan misalnya, cukup realistis dan bisa terwujud. Sebab pasangan Anies itu merupakan  tokoh partai politik.  Â
Bagaimana dengan pasangan Anies-Sandi, apakah mungkin bersanding kembali? Bukankah Sandiaga merupakan seorang tokoh partai politik?
Ini cukup menarik. Pasangan Anies-Sandi dalam simulasi pasangan capres-cawapres mendapat dukungan cukup tinggi.
Seperti hasil survei yang dirilis oleh lembaga survei Paramater Politik Indonesia awal Juni 2021 lalu misalnya. Pasangan Anies-Sandi mendapat dukungan 32,1 persen.
Selain itu pasangan Anies-Sandi juga telah teruji. Hal itu telah terbukti di Pilgub DKI 2017 lalu. Anies-Sandi menjadi pemenangnya.
Pasangan Anies-Sandi nampaknya sulit akan terjadi kembali walau pun Sandiaga merupakan tokoh partai Gerindra. Selama Partai Gerindra memiliki tokoh lain yang akan didorong menjadi capres atau cawapres, seperti Prabowo Subianto, akan sulit bagi Sandiaga bersaing di Partai Gerindra.
Lain halnya jika Prabowo Subianto tidak maju kembali dalam kontestasi pemilihan presiden. Pasangan Anies-Sandi mungkin bisa terjadi. Â
Namun dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Bisa saja pasangan Anies-Sandi diusung oleh beberapa partai politik di luar Partai Gerindra, yang memenuhi presidential treshold. Siapa tahu??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H