Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ini 3 Alasan Italia Tak Boleh Dipandang Sebelah Mata

9 Juni 2021   22:29 Diperbarui: 10 Juni 2021   07:58 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Italia (sumber : kaltim.tribunnews.com)

Setelah itu Italia kembali mengalahkan Finlandia 2-1 (09/09/2019), Yunani 2-0 (13/10/2019), Liechtenstein 5-0 (16/10/2019), dan Bosnia-Herzegovina 3-0 (16/11/2019). Di pertandingan terakhir, Italia pesta gol kala mempermalukan Armenia 9-1 (19/11/2019).

Dengan 10 kemenangan itu Italia mendulang poin sempurna, 30. Italia memasukkan 37 gol dan hanya kebobolan 4 gol. Italia pun menjadi juara Grup J dan melenggang lebih awal ke putaran final Euro 2020.

Tolok ukur tim hebat yang objektif sesungguhnya adalah tim yang mampu selalu menang dan produktif dalam urusan gol, bukan tim yang bertabur bintang semata. Italia dalam hal itu telah melakukannya dengan baik.

Ketiga, Italia ditangani oleh Roberto Mancini. Faktor ini juga tidak bisa disepelekan.

Sejak ditangani oleh Roberto Mancini, Gli Azzuri mengalami kebangkitan. Italia di bawah Mancini, menunjukkan catatan positif dan impresif. Salah satu buktinya adalah 10 kemenangan beruntun Italia di babak kualifikasi Euro 2020.

Roberto Mancini ditunjuk oleh FIGC (Federasi Sepak bola Italia) menjadi pelatih tim nasional Italia pada 14 Juni 2018. Roberto Mancini menggantikan Giampiero Ventura yang gagal meloloskan Italia ke Piala Dunia 2018.

Kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2018 sering dijadikan argumentasi bahwa sepak bola Italia mengalami kemunduran. Padahal kalau mau objektif, kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2018 semata-mata faktor kesalahan FIGC mengangkat Giampiero Ventura sebagai pelatih tim nasional Italia dan faktor kualitas Giampiero Ventura sendiri.

Kualitas skuad Italia yang gagal ke Piala Dunia 2018, yang ditangani oleh Ventura waktu itu tidaklah buruk. Kalau dibandingkan dengan skuad Italia yang ditangani oleh Mancini kini pun, kualitas skuad Italia yang ditangani oleh Ventura mungkin relatif tidak jauh berbeda.

Malahan waktu itu skuad Italia masih dihuni pemain-pemain bintang seperti Gianlugi Buffon, Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, Daniele de Rossi, atau Stephan El-Sharawy. Namun Italia gagal juga ke Piala Dunia 2018.

Artinya ketidaklolosan Italia ke Piala Dunia 2018 waktu itu bukan karena kualitas skuad Italia, tapi lebih karena faktor pelatih. Mungkin ini agak tendensius, tapi faktanya seperti itu.    

Italia kini di bawah asuhan Roberto Mancini cukup mumpuni dan menakutkan tim lawan. Dan Roberto Mancini bukanlah Giampiero Ventura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun