Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Usia 25 Tahun, Masa Penuh Perjuangan Mencari Pekerjaan dan Jodoh

12 Mei 2021   10:55 Diperbarui: 12 Mei 2021   10:59 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penghasilan dari pekerjaan (sumber : kompas.com)

Dalam klasifikasi yang dibuat Elizabeth Hurlock, usia 25 tahun berada dalam rentang usia Masa Dewasa Awal. Masa Dewasa Awal sendiri menurut Elizabeth Hurlock dimulai dari usia 18 tahun sampai 40 tahun.

Secara fisik dan emosi, mereka yang berada di usia 25 tahun sudah sempurna dan matang. Tidak seperti pada Masa Remaja, yang dari segi fisik masih berkembang dan dari segi emosi masih labil.

Namun usia 25 tahun memiliki permasalahan sendiri. Secara umum mereka yang berada di usia 25 tahun sedang menghadapi banyak persoalan. Mereka harus bergelut dengan masalah pekerjaan, jodoh, karir, dan sebagainya.

Oleh karena itu tidak salah jika usia 25 tahun disebut sebagai masa penuh perjuangan. Sebab mereka yang berada di usia itu pada umumnya "belum selesai" dengan masalah-masalah tadi.

Walau pun tentu saja sebagian dari mereka yang berada di usia itu banyak juga yang bernasib baik. Sehingga mereka sudah tidak masalah lagi dengan masalah pekerjaan, jodoh, karir, dan sebagainya.

Tidak salah juga apabila usia 25 tahun disebut sebagai masa transisi usia dewasa. Mereka yang berada di usia itu sudah lepas dari Masa Remaja, tetapi mereka baru "belajar" di usia dewasa.

Banyaknya masalah yang dihadapi oleh mereka yang berusia 25 tahun sesungguhnya cukup masuk akal. Sebab mereka "baru akan memulai", baru  akan merintis segalanya.

Coba saja kita hitung berdasarkan jenjang pendidikan. Lulus sekolah dasar usia 13 tahun (masuk sekolah dasar usia 7 tahun), lulus sekolah menengah pertama usia 16 tahun, dan  lulus sekolah menengah atas usia 19  tahun.

Kemudian kuliah jenjang Strata satu, antara 4-5 tahun. Berarti lulus di usia 23 atau 24 tahun. Artinya di usia 25 tahun, mereka "baru akan memulai" mencari pekerjaan atau jodoh, dan meniti karir.

Sedangkan mendapatkan pekerjaan bukan hal yang mudah. Persaingan dalam mendapatkan pekerjaan cukup keras dan susah. Sekali pun memiliki skill, bukan jaminan bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah.

Apalagi jika mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan dengan upah yang relatif besar, akan lebih  sulit lagi. Persaingan dalam mendapatkan pekerjaan seperti itu akan lebih keras dan lebih susah lagi.

Kalau pun sudah mendapatkan pekerjaan, meniti karir dalam pekerjaan itu pun tak selalu mudah. Kadang mau tidak mau harus saling sikut dengan rekan kerja untuk bisa bertahan dalam pekerjaan itu. Semua membutuhkan kerja keras dan perjuangan.

Kemudian dalam hal mendapatkan jodoh. Sekedar mendapatkan pasangan hidup mungkin tidak terlalu susah. Akan tetapi mencari paangan hidup yang betul-betul klop dengan kriteria mungkin membutuhkan proses dan waktu yang  cukup lama.

Masalah mendapatkan jodoh terkait erat dengan masalah mendapatkan pekerjaan. Biasanya kaum laki-laki yang berusia 25 tahun tidak terlalu pede untuk menikah kalau belum mendapatkan pekerjaan. Sebaliknya kaum laki-laki yang berusia 25 tahun akan cukup pede untuk menikah kalau mereka sudah mendapatkan pekerjaan.

Hal itu cukup logis, sebab membangun rumah tangga membutuhkan materi (uang). Seorang laki-laki harus bisa memberikan nafkah kepada keluarganya dan memenuhi kebutuhan keluarga lainnya, seperti rumah misalnya.

Jangankan untuk kebutuhan rumah tangga setelah menikah, untuk melangsungkan pernikahan itu sendiri pun membutuhkan materi (uang). Jumlahnya pun tidak sedikit. 

Materi (uang) bisa didapatkan dari hasil bekerja. Kalau tidak bekerja, mana mungkin akan mendapatkan  penghasilan, yakni berupa materi (uang)..

Jadi, antara mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan jodoh adalah dua hal yang berkaitan erat satu sama lain. Pekerjaan dan jodoh adalah dua permasalahn umum nan klasik yang dihadapi oleh mereka yang berusia 25 tahun.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun