Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Usia 25 Tahun, Masa Penuh Perjuangan Mencari Pekerjaan dan Jodoh

12 Mei 2021   10:55 Diperbarui: 12 Mei 2021   10:59 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penghasilan dari pekerjaan (sumber : kompas.com)

Kalau pun sudah mendapatkan pekerjaan, meniti karir dalam pekerjaan itu pun tak selalu mudah. Kadang mau tidak mau harus saling sikut dengan rekan kerja untuk bisa bertahan dalam pekerjaan itu. Semua membutuhkan kerja keras dan perjuangan.

Kemudian dalam hal mendapatkan jodoh. Sekedar mendapatkan pasangan hidup mungkin tidak terlalu susah. Akan tetapi mencari paangan hidup yang betul-betul klop dengan kriteria mungkin membutuhkan proses dan waktu yang  cukup lama.

Masalah mendapatkan jodoh terkait erat dengan masalah mendapatkan pekerjaan. Biasanya kaum laki-laki yang berusia 25 tahun tidak terlalu pede untuk menikah kalau belum mendapatkan pekerjaan. Sebaliknya kaum laki-laki yang berusia 25 tahun akan cukup pede untuk menikah kalau mereka sudah mendapatkan pekerjaan.

Hal itu cukup logis, sebab membangun rumah tangga membutuhkan materi (uang). Seorang laki-laki harus bisa memberikan nafkah kepada keluarganya dan memenuhi kebutuhan keluarga lainnya, seperti rumah misalnya.

Jangankan untuk kebutuhan rumah tangga setelah menikah, untuk melangsungkan pernikahan itu sendiri pun membutuhkan materi (uang). Jumlahnya pun tidak sedikit. 

Materi (uang) bisa didapatkan dari hasil bekerja. Kalau tidak bekerja, mana mungkin akan mendapatkan  penghasilan, yakni berupa materi (uang)..

Jadi, antara mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan jodoh adalah dua hal yang berkaitan erat satu sama lain. Pekerjaan dan jodoh adalah dua permasalahn umum nan klasik yang dihadapi oleh mereka yang berusia 25 tahun.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun