Namun karena saat ini masih ada wabah covid-19, aktivitas i'tikaf mungkin perlu dibatasi sesuai dengan protokol kesehatan. Hal itu sebagai ikhtiar agar penyebaran virus corona (covid-19) tidak terus meluas.
Bisa juga aktivitas i'tikaf tidak dilakukan sementara waktu. Hal tersebut disebabkan situasi dan kondisi belum aman, masih ada wabah. Pada prinsipnya, walau pun tidak melakukan aktivitas i'tikaf di masjid, melakukan berbagai amalan yang baik tetap bisa dilakukan di rumah.
Lailatul Qadr bisa didapatkan oleh mereka yang bersungguh-sungguh ingin mendapatkannya. Tidak sekedar ada rasa ingin mendapatkan, tapi juga dengan melakukan berbagai upaya untuk menjemputnya. Yakni dengan melakukan berbagai amalan yang dianjurkan Nabi SAW.
Lailatul Qadr ibarat tamu agung, yang kedatangannya tidak tentu kapan. Orang yang ingin kedatangan atau ingin dikunjungi tamu agung, harus mempersiapkan diri untuk menyambutnya dan melakukan aktifitas yang menyenangkan sang tamu agung.
Kalau orang acuh, tak peduli dengan rencana kedatangan tamu agung, jangan harap  sang tamu agung akan datang menghampiri. Artinya kalau orang tidak antusias, tidak bersemangat, dan tidak bersungguh-sungguh menyambut Lailatul Qadr dengan berbagai amalan baik, jangan harap akan mendapat Lailatul Qadr itu.
Lailatul Qadr adalah sesuatu yang abstrak. Secara kasat mata, orang yang mendapatkan Lailatul Qadr dan orang yang tidak mendapatkan Lailatul Qadr mungkin tidak bisa dibedakan. Hanya saja, dalam kehidupan sehari-hari secara relatif bisa dibedakan.
Orang yang mendapatkan Lailatul Qadr, hidupnya penuh kebaikan dan keberkahan. Selain itu orang yang mendapatkan Lailatul Qadr juga bisa jadi hidupnya penuh ketenangan dan kedamaian. Â
Sungguh beruntung orang yang mendapatkan Lailatul Qadr. Amalan baik yang dilakukan di malam yang ada Lailatul Qadr di sana akan dihargai dengan kebaikan lebih dari 1.000 bulan.
Seribu bulan kalau dikonversi menjadi hitungan tahun, akan ekuivalen dengan 83.33 tahun. Artinya amalan baik yang dilakukan di malam yang ada Lailatul Qadr di sana akan dihargai dengan 83 tahun lebih.
Satu kali shalat di malam ketika ada Lailatul Qadr, maka ekuivalen dengan shalat selama 83 tahun lebih. Satu kali berdo'a di malam ketika ada Lailatul Qadr, maka ekuivalen dengan berdo'a selama 83 tahun lebih. Begitu pula dengan amalan-amalan baik lainnya akan ekuivalen dengan 83 tahun lebih.
Hanya  saja sekali lagi Lailatul Qadr bersifat rahasia, tidak bisa ditentukan malam kapan, malam  tanggal berapa. Artinya Lailatul Qadr sesuatu yang misteri.