Apa yang dilakukan oleh Marzuki Alie dengan menyerang Partai Demokrat dan SBY bisa disebut sebagai hal yang wajar. Hal itu bisa dipandang sebagai bentuk pembelaan diri dan bentuk kekecewaan terhadap Partai Demokrat dan SBY yang dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab di Partai Demokrat.
Serangan Marzuki Alie terhadap Partai Demokrat dan SBY seperti di atas mungkin baru "prolog". Selanjutnya mungkin akan lebih banyak lagi serangan-serangan Marzuki Alie terhadap Partai Demokrat dan SBY.
Tidak hanya Marzuki Alie, enam kader Partai Demokrat lain yang dipecat juga pasti akan mengadakan perlawanan dan melakukan counter attack. Hal yang sudah pasti akan mereka lakukan adalah dengan mengajukan gugatan ke PTUN (Peradilan Tata Usaha Negara) terkait pemecatan yang telah dilakukan oleh Partai Demokrat.
Selain itu counter attack lain yang akan dilakukan oleh ketujuh kader Partai Demokrat yang dipecat itu adalah dengan mengadakan KLB (Kongres Luar Biasa). Tanpa menyebut waktu KLB kapan diadakan, yang jelas hal itu mereka sebut akan segera dilakukan.
KLB inilah sesungguhnya isu yang digulirkan sejak awal oleh pihak-pihak yang kontra dengan "kabinet AHY" di Partai Demokrat. KLB pula lah yang justru dikhawatirkan oleh para pengurus Partai Demokrat saat ini.
Bukan tidak mungkin jika KLB benar-benar terjadi, kepengurusan Partai Demokrat akan menjadi ganda. Kepengurusan Partai Demokrat pimpinan AHY dan kepemimpinan Partai Demokrat pimpinan bukan AHY.
Kalau hal itu terjadi, perpecahan di tubuh Partai Demokrat yang dikhawatirkan oleh para pengurus Partai Demokrat sendiri dan termasuk oleh SBY pun tidak akan terhindarkan. Hal itu jelas akan sangat merugikan Partai Demokrat, SBY, dan AHY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H