Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai Baru Amien Rais Akan Menggerus Suara PAN?

2 Oktober 2020   20:21 Diperbarui: 3 Oktober 2020   17:14 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendiri Partai Ummat, Amien Rais (tribunnews.com)

Membicarakan partai baru besutan Amien Rais dalam Pemilu 2024, sesungguhnya terlalu prematur. Hal itu dikarenakan partai baru besutan Amien Rais tersebut memang belum jelas bentuk atau wujudnya.

Informasi sementara yang bisa kita dapatkan sebagaimana disampaikan oleh Amien Rais sendiri melalui kanal Youtube "Amien Rais Official" (01/10), bahwa partai baru tersebut bernama Partai Ummat. Selebihnya tidak ada lagi informasi yang bisa kita dapatkan. Baik logo partai, ketua umum partai, susunan pengurus, dan sebagainya.

Bahkan partai baru besutan Amien Rais tersebut belum jelas kapan dideklarasikan. Selain itu, apakah partai baru besutan Amien Rais tersebut akan (lolos) mendapat SK dari Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM) dan lolos verifikasi KPU (Komisi Pemilihan Umum) atau tidak. Semua masih harus menunggu proses dan perjalanan yang panjang.

Walau pun begitu banyak pihak sudah mulai membuat prediksi-prediksi tentang prospek atau nasib partai baru Amien Rais tersebut. Termasuk dalam hal ini imbasnya terhadap partai lain, terutama terhadap PAN (Partai Amanat Nasional) sebagai partai lama Amien Rais.

Kita asumsikan bahwa partai baru Amien Rais yang bernama partai Ummat tersebut lolos mendapat SK dari Kemenkumham dan lolos verifikasi dari KPU. Partai Ummat pun kita asumsikan terdaftar menjadi salah satu kontestan pada Pemilu 2024 nanti.

Lantas dari mana partai Ummat akan mendapatkan suara pemilih ? Amien Rais adalah salah seorang tokoh Muhammadiyah yang cukup berpengaruh. Oleh karena itu sebagian massa Muhammadiyah diprediksi akan menjadi basis bagi perolehan suara partai Ummat.

Selain itu dalam sejarah PAN, Amien Rais merupakan tokoh sentral partai itu. Banyak pemilih PAN memilih PAN karena melihat sosok Amien Rais. Oleh karena itu bisa  dipahami jika pada Pemilu 2024 sebagian (besar ?) pemilih PAN akan "migrasi" ke partai Ummat.

Jadi kalau partai Ummat kemudian disebut-sebut akan menggerus suara PAN, hal itu tidaklah berlebihan. Cukup masuk akal.

Sejauh ini memang belum ada suara-suara resmi dari pengurus PAN, mulai tingkat pusat sampai daerah, yang menyatakan akan menyeberang ke partai Ummat. Apalagi mereka yang duduk di legislatif atau eksekutif. Bahkan beberapa petinggi PAN menjamin tak akan ada kader PAN yang menyeberang ke partai baru bentukan Amien Rais, kecuali sedikit saja.

Akan tetapi saya memprediksi bahwa sebagian pengurus struktural PAN loyalis Amien Rais, baik pusat atau daerah akhirnya akan menyeberang ke partai Ummat. Hanya waktunya tidak sekarang, tapi nanti setelah mendekati Pemilu 2024.

Kalau hal itu benar terjadi, jelas suara PAN akan tergerus. PAN pun terancam tidak akan lolos electoral threshold 4 persen. Apalagi kalau electoral threshold itu dinaikan menjadi lebih dari 4 persen.

Selain menjadikan warga Muhammdiyah dan sebagian pemilih PAN sebagai "modal dasar" pemilih, partai Ummat juga berpotensi menarik pemilih dari pemilih beberapa partai Islam yang sudah atau hampir "bangkrut" dan juga ummat Islam pada umumnya yang kecewa dengan pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.

Bukan tidak mungkin pula partai Ummat akan "mencuri" pemilih dari partai nasionalis seperti Gerindra misalnya. Hal itu dikarenakan sebagian pemilih Gerindra memilih Gerindra karena faktor Prabowo Subianto. Sementara saat ini Prabowo Subianto sudah bergabung dengan pemerintahan Presiden Jokowi.

Seberapa kuat daya tarik dan pengaruh partai Ummat dalam menarik para pemilih tergantung pula kepada struktur pengurus partai, jaringan, dan kekuatan finansial yang dimiliki. Kalau pengurus partai Ummat hanya diisi oleh orang biasa-biasa saja, tidak banyak yang memiliki nama besar, bisa jadi daya tariknya lemah.

Demikian pula jika partai Ummat tidak memiliki jaringan yang luas dan tidak memiliki kekuatan finansial yang cukup, maka akan cukup sulit bagi partai Ummat bersaing dengan partai-partai lain. Partai Ummat bisa saja hanya menjadi cameo dalam pemilu 2024 nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun