4. Bersikap hemat, tidak boros
Hemat bukanlah kikir. Hemat adalah pertengahan, ada diantara kikir dan boros. Dalam hal ini hemat bisa dipahami sebagai sikap menggunakan dana atau uang sesuai kebutuhan dan sesuai yang diperlukan. Dalam bahasa lain, hemat merupakan sikap dalam menggunakan dana atau uang sesuai "kebutuhan" bukan sesuai "keinginan".
Sikap ini diperlukan agar dana yang ada bisa cukup untuk hal-hal yang memang sangat  penting. Syukur-syukur jika dengan melakukan penghematan ada dana lebih atau sisa untuk ditabung sebagai cadangan dana ketika suatu waktu sangat membutuhkan.
5. Stop hal-hal yang bersifat konsumtif
Sebagian dari kita terkadang tidak bisa menahan diri dari hal-hal yang bersifat konsumtif. Hal itu juga tak terlepas dari pengaruh gencarnya promosi hal-hal yang konsumtif tadi melaui berbagai media.
Pada masa pandemi Covid-19 ini sebaiknya siapa pun bisa menahan diri dari hal-hal yang bersifat konsumtif itu. Sebab kalau tidak, sangat rentan dan berisiko menggerus dana yang kita miliki. Padahal dana yang ada akan lebih bermanfaat jika dihemat untuk hal-hal yang sangat urgen atau untuk cadangan dana dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang penuh ketidakpastian.
6. Berbagi kepada sesama (melakukan donasi)
Memiliki kepedulian kepada sesama dengan berbagi kepada sesama (melakukan donasi), apalagi ditengah pandemi Covid-19 merupakan sikap yang sangat mulia. Berbagi kepada sesama, artinya kita mengurangi beban hidup orang lain. Mengurangi beban hidup orang lain ekuivalen dengan mengurangi masalah orang lain.
Apa yang kita lakukan mungkin tak seberapa. Tapi ketika banyak orang yang melakukannya tdak akan "seberapa" lagi, Â tapi menjadi "banyak berapa".
Secara matematis, berbagi kepada sesama mengurangi harta atau dana yang kita miliki. Tetapi secara spiritual, berbagi kepada sesama pada hakikatnya justeru menambah harta atau dana yang kita miliki.
7. Tidak memproduksi dan menyebarkan berita hoaks