Nama jaksa penuntut umum Fedrik Adhar baru-baru ini banyak disebut orang dan menjadi dikenal banyak orang. Padahal sebelumnya tidak banyak orang yang mengenal nama Fedrik Adhar. Penyebab menjadi terkenalnya nama Fedrik Adhar tak lain karena putusan kontroversialnya atas dua orang terdakwa kasus penyerangan penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Terus terang, saya termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang tidak tahu dan tidak pernah mendengar nama Fedrik Adhar sebelum ia menjatuhkan putusan tuntutan kepada dua orang terdakwa kasus penyerangan penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, yang dinilai banyak pihak tidak objektif itu. Ini sangat berbeda ketika disebutkan nama Desy Ratnasari misalnya. Kalau nama Desy Ratnasari, saya sudah mengenalnya sejak dahulu kala. Â Â
Apa hubungannnya antara Fedrik Adhar dengan Desy Ratnasari? Apakah antara keduanya ada hubungan pekerjaan? Atau mungkin keduanya memiliki hubungan khusus? (Hmm, jadi bikin gosip niih...)
Melihat profesi Fedrik Adhar dan Desy Ratnasari, keduanya tak memiliki hubungan keterkaitan langsung. Fedrik Adhar adalah seorang abdi negara, seorang PNS yang berprofesi sebagai jaksa dengan pangkat Jaksa Pratama/Madya Wira/Penata, golongan III/c. Sedangkan Desy Ratnasari adalah seorang artis penyanyi terkenal, bintang film, dan sekarang menjadi anggota legislatif dari Fraksi Amanat Nasional.
Jadi kalau begitu apa hubungannnya antara Fedrik Adhar dengan Desy Ratnasari? Secara personal bisa dipastikan tidak ada. Tapi bagi saya pribadi, antara Fedrik Adhar dengan Desy Ratnasari memiliki hubungan yang sangat dekat. Kok bisa?
Baik, supaya tidak ada gosip di antara kita saya akan sampaikan segera hubungan antara Fedrik Adhar dengan Desy Ratnasari versi saya. Mungkin ada yang pernah mendengar salah satu lagu Desy Ratnasari yang berjudul "Tenda Biru"?
Sekedar mengingatkan, ini beberapa baris awal dari lagu Tenda Biru" Desy Ratnasari itu:
"Tak sengaja lewat depan rumahmu. Kumelihat ada tenda biru, dihiasi indahnya janur kuning..."Â
Kata pertama dari bait pertama lagu "Tenda Biru" Desy Ratnasari itu, yakni kata "tak sengaja" bagi saya sangat terngiang-ngiang di telinga (Tapi bukan karena saya pernah mengalami hal yang sama, lho..). Mungkin karena suara sang penyanyi begitu lembut dan merdu. Sehingga ketika mendengar kata "tak sengaja", sontak ingatan tertuju kepada Desy Ratnasari.
Oleh karena itu ketika jaksa penuntut umum Fedrik Adhar menyebut serangan dua terdakwa pelaku penyerangan air keras "tak sengaja" mengenai mata Novel Baswedan, saya pun jadi ingat kepada Desy Ratnasari.Â
Padahal suara Fedrik Adhar tidak lembut dan merdu seperti Desy Ratnasari. Bahkan bagi keadilan, suara Fedrik Adhar bisa dikatakan sumbang, malahan sangat sumbang.