"Apa, kamu mau mudik ?", tanya pak RT.
"Bukan pa RT. Saya mau pulang kampung !", jawab Ujang.
"Lah apa bedanya ? Sama saja kan ?", timpal pa RT.
"Rupanya pa RT belum tahu ya ? Kan kata pak presiden mudik dan pulang kampung itu tidak sama", jawab Ujang.
"Ya tahulah. Tapi kan intinya sama saja. Mau pulang kampung kek mau mudik kek, kan sama-sama kembali ke tempat tinggal asal. Apa bedanya ?", sergah pak RT.
"Wah pak RT ini rupanya kurang memahami substansi pembicaraan pak presiden ya ?", timpal Ujang nampak kritis bak pengamat politik.
"Maksudnya ?", tanya pak RT
"Iya, coba saja perhatikan struktur kata dan susunan huruf antara mudik dan pulang kampung sangat berbeda pak  RT.  MUDIK, satu kata dimulai huruf M dan diakhiri huruf K. PULANG KAMPUNG, dua kata dimulai huruf P dan diakhiri huruf G", jawab Ujang.
"Selain itu MUDIK hanya terdiri dari lima huruf. Sedangkan PULANG KAMPUNG terdiri dari tiga belas huruf. Jadi jelas antara MUDIK dan PULANG KAMPUNG itu beda pak..", tambah Ujang sambil tersenyum.
"Ah, kamu ada-ada saja..", jawab pak RT dengan raut muka yang terlihat sedikit kesal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H