Baca juga:Â Membangun Kemandirian Finansial dengan Value Investing
4. Miliki Dana Darurat
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan kelas menengah adalah tidak memiliki dana darurat. Buffett menekankan pentingnya menjaga likuiditas untuk menghadapi situasi tak terduga. Idealnya, dana darurat setara dengan 6-12 bulan pengeluaran rutin.
Jika belum memilikinya, mulailah menabung secara konsisten. Sisihkan minimal 10% dari penghasilan setiap bulan untuk membangun dana darurat.
Perlu diingat bahwa cash is king, namun cash flow is everything. Miliki selalu penghasilan diatas nominal kebutuhan kita sehingga alokasi dana darurat bisa lebih besar.
5. Berinvestasi pada Diri Sendiri
Buffett sering menekankan pentingnya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Bagi kelas menengah, ini berarti tidak hanya tentang skill tapi juga bagaimana mengelola kehidupan personal dengan lebih baik dalam hal kesehatan fisik, mental, dan keuangan.
Sediakan waktu untuk berolahraga, membaca buku setiap hari, makan bergizi, tidur cukup, dan mengelola stress atau emosi negatif. Investasi pada diri sendiri menjadi pondasi sebelum berinvestasi pada faktor eksternal, seperti saham, emas, crypto, dan lainnya.
6. Jangan FOMO (Fear of Missing Out)
Buffett terkenal dengan prinsipnya untuk tidak terbawa arus, "to be fearful when others are greedy and to be greedy only when others are fearful." Ia selalu melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Jangan tergoda oleh tren investasi yang sedang populer tanpa memahami risikonya.
Misalnya, jika ada tren investasi di aset digital seperti cryptocurrency di Alt atau Meme koin, pastikan untuk memahami cara kerjanya, potensi keuntungannya, dan risikonya sebelum terlibat. Hal ini juga berlaku di saham dan semua instrumen investasi.
Baca juga:Â Ambil Keputusan Keuangan Lebih Baik dari Membaca Psychology of Money
7. Jadikan Penghasilan Pasif Sebagai Prioritas
Buffett telah membangun kekayaannya melalui penghasilan pasif dari investasi jangka panjang. Bagi kelas menengah, hal ini bisa dimulai dengan langkah kecil, seperti mengalokasikan penghasilan untuk membuka bisnis yang dikelola secara paruh waktu, membeli saham blue chip, investasi pada properti, dan lainnya.
Gaji pas-pasan juga bukan alasan untuk tidak memulai berinvestasi karena ini tentang habit, tentunya membangun money habit tidak harus diawali dengan langkah besar, namun kecil yang berkembang menjadi besar.