Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ambil Keputusan Keuangan Lebih Baik dari Membaca Psychology of Money

22 November 2024   09:23 Diperbarui: 23 November 2024   06:28 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Buku Psychology of Money (Sumber: Foto Personal)

Banyak orang yang mengukur kesuksesan finansial berdasarkan apa yang dilihat, seperti mobil mewah, rumah besar, atau barang mahal lainnya. Namun Housel mengingatkan bahwa kekayaan sebenarnya adalah apa yang tidak kita lihat, yaitu tabungan, investasi, atau aset yang kita kumpulkan untuk masa depan.

Tujuannya adalah menjadi Kaya bukan TAMPAK kaya.

Apa yang terlihat di permukaan memang akan membuat Anda tampak kaya, namun belum tentu benar-benar kaya. Saat seseorang bertujuan untuk 'tampak kaya', akan cenderung untuk melakukan hal-hal yang mendukung gaya hidupnya, seperti berhutang, meminjam, dan lainnya.

3. Pentingnya "Cukup" dalam Keuangan

Salah satu pelajaran terbesar dalam buku ini adalah memahami konsep "cukup". Housel menekankan bahwa mengejar kekayaan tanpa batas sering membawa risiko besar Ketamakan dapat membuat seseorang mengambil keputusan yang merugikan, seperti berinvestasi dalam skema yang tidak masuk akal dengan janji keuntungan besar atau skema ponzi.

Tentunya berbeda dengan orang yang tahu kapan merasa cukup cenderung lebih bahagia dan stabil secara finansial karena tidak mudah terpengaruh oleh gaya hidup orang lain, tekanan sosial untuk selalu memilikinya, atau iming-iming keuntungan yang bombastis.

Yang terpenting adalah tetap konsisten untuk berinvestasi, menghindari utang yang tidak perlu, dan bersabar untuk berinvestasi jangka panjang.

4. Waktu Adalah Faktor Terpenting

Selain menekankan makna "cukup", Housel menjelaskan bahwa kesuksesan mengelola keuangan dengan berinvestasi tidak selalu bergantung pada strategi yang rumit, tetapi pada kesabaran dan waktu. Contoh terbaiknya adalah Warren Buffett, yang sebagian besar kekayaannya berasal dari keuntungan jangka panjang.

Dimana Warren Buffett mulai berinvestasi sejak remaja, dan kesabarannya untuk berinvestasi pada jangka waktu yang lama akan memungkinkan bunga majemuk bekerja secara maksimal. Kesabaran akan menemukan buah yang manis pada waktunya.

Baca juga: Money Habits: Obrolan Wajib Sebelum Menikah, Kenapa?

5. Risiko dan Keberuntungan Selalu Ada

Dalam keuangan, ada dua faktor yang sering diabaikan, yaitu risiko dan keberuntungan. Housel menunjukkan bahwa keberhasilan atau kegagalan seseorang sering kali tidak sepenuhnya berada dalam kendali mereka.

Keberuntungan dapat membantu seseorang mencapai kesuksesan, tetapi risiko juga dapat menghancurkannya namun Anda bisa membagi risiko dengan melakukan diversifikasi atau tidak berinvestasi pada satu keranjang.

Keberuntungan cenderung datang tanpa prediksi, misalnya pasar saham yang bullish akibat kebijakan pemerintah atau The Fed sehingga mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat atau sebaliknya, tiba-tiba harga jatuh dari harga pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun