Salah satu karakteristik utama dari meme koin adalah volatilitas harga yang tinggi.
Harga mereka bisa melonjak tajam dalam waktu singkat karena dukungan komunitas atau kampanye media sosial, namun juga bisa turun drastis dengan cepat karena kurangnya fundamental yang mendukung.
Perlu Anda pahami bahwa Meme koin sering dipandang sebagai investasi berisiko tinggi, karena fluktuasi harga cenderung didorong oleh spekulasi belaka dan tidak memiliki fundamental.
Baca juga: Bijaksana Atur Keuangan Pribadi untuk Kelas Menengah
2. Apakah Meme Koin Punya Underlying Asset?
Salah satu hal yang membedakan meme koin dari banyak aset keuangan tradisional adalah ketiadaan underlying asset.
Ini berarti nilai meme koin tidak didukung oleh aset fisik atau proyek teknologi yang memiliki utilitas yang jelas.
Misalnya, saham perusahaan memiliki underlying asset berupa aset dan operasional perusahaan itu sendiri, sementara stablecoin seperti USDT dipatok pada cadangan mata uang fiat untuk mempertahankan nilainya.
Meme koin, di sisi lain, cenderung tidak memiliki aset yang mendukung nilainya. Nilai mereka didorong murni oleh spekulasi dan sentimen pasar.
Dogecoin, Shiba Inu, dan meme koin lainnya lebih mengandalkan popularitas di internet dan komunitas mereka daripada utilitas nyata atau nilai aset dasar.
Hal ini tentunya membuat investasi dalam meme koin lebih spekulatif dan berisiko dibandingkan dengan kripto lainnya yang memiliki tujuan pengembangan teknologi yang jelas, sehingga tidak cocok untuk Anda yang tergolong investor konvensional, seperti saham blue chip atau logam mulia.
Baca juga:Â Tips Keuangan di Tengah Rencana Potongan Gaji Kelas Menengah