Penting untuk menerima diri sendiri apa adanya dan menghargai jalan hidup yang telah dipilih. Berhentilah membandingkan diri dengan orang lain, terutama dengan ekspektasi sosial yang mungkin tidak relevan dengan kehidupan Anda. Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan menikah atau tidak menikah bukanlah ukuran dari kebahagiaan atau kesuksesan seseorang.
e. Tetapkan Prioritas dengan Bijak
Jika pernikahan tetap menjadi bagian dari rencana hidup, itu tidak masalah. Namun, jadikan keputusan untuk menikah sebagai pilihan yang didasarkan pada kematangan mental, finansial, dan kecocokan, bukan tekanan sosial. Tetapkan kriteria yang penting bagi Anda dalam mencari pasangan, dan jangan takut untuk menunggu hingga menemukan orang yang tepat.
Jadi, ketahui bahwa status pernikahan bukanlah satu-satunya ukuran kebahagiaan dan kesuksesan. Meskipun norma sosial mungkin masih kuat di banyak tempat, kenyataan bahwa seseorang memilih untuk tidak menikah atau menunda pernikahan adalah hal yang wajar dan semakin umum di dunia modern.
Penting untuk Anda menyadari bahwa kebahagian dan kesuksesan setiap orang berbeda, sehingga Anda lebih bahagia menjalani hidup dengan kepercayaan diri, menghargai perjalanan pribadi, dan tidak mengizinkan tekanan eksternal menentukan kebahagiaan Anda.
Tenanglah, selama Anda punya tujuan hidup yang jelas, umur 30+ belum menikah itu tidak apa-apa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H