Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pentingnya Margin dalam Keuangan dan Aspek Kehidupan

29 Oktober 2024   18:10 Diperbarui: 31 Oktober 2024   15:58 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai perempuan, menjadi mandiri dan mapan adalah kewajiban untuk semua gender, ini adalah indikator bahwa kita mempersiapkan masa depan, mempersiapkan kondisi yang tidak sesuai dengan rencana.

Selain itu, mengukur kesiapan terhadap masa depan dengan ukuran angka adalah sesuatu yang mudah dilakukan karena dapat divalidasi. Namun, tidak selalu perihal angka, margin juga diperlukan dalam pengambilan keputusan hidup lainnya.

Margin keuangan akan membantu Anda menjadi lebih tenang hari ini dan di masa depan, maka penting untuk memaksa diri sendiri agar belajar memperbesar earning power (uang nganggur yang bisa disimpan atau diinvestasikan) yang Anda miliki.

Jadi, coba hitung berapa besar living cost dan earning power Anda setiap bulan. Sudahkan memiliki dana darurat?

Baca juga: Think and Grow Rich, Review Buku Dahsyatnya Kekuatan Pikiran

Miliki Margin di Setiap Aspek Kehidupan 

Source: Getty Images via Canva
Source: Getty Images via Canva

Bagi saya, margin bukan hanya sekedar alternatif, namun memberi ruang untuk kesalahan. Bagian penting semua rencana adalah merencanakan bahwa rencana saya bisa jadi tak berjalan sesuai rencana.

“Jika saya kena layoff, apa yang akan saya lakukan?
“Jika orang tua saya meninggal, apa yang akan saya lakukan?
“Jika suami/istri saya meninggal, bagaimana hidup selanjutnya?
“Jika saya gagal mendapatkan promois, apa yang saya lakukan?
“Jika penyakit saya tidak sembuh, apa yang saya lakukan?
“Jika saya hidup dari paycheck to paycheck, bagaimana selanjutnya?

Setiap keputusan selalu ada risiko, misalnya: 

Jika memilih hidup hemat dengan penghasilan kecil dan bahagia, kita perlu siap untuk menghidupi keluarga dengan seadanya dan gak punya dana pensiun.

Jika bekerja keras, punya gaji besar untuk membiayai hidup mewah, kita juga perlu siap untuk menyesali karena menghabiskan masa muda dan kesehatan untuk suatu barang.

Termasuk memutuskan untuk memiliki margin juga memiliki risiko, maka risiko mana yang mau Anda tanggung, the future belongs to those who prepare themselves.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun