Sebagai perempuan, menjadi mandiri dan mapan adalah kewajiban untuk semua gender, ini adalah indikator bahwa kita mempersiapkan masa depan, mempersiapkan kondisi yang tidak sesuai dengan rencana.
Selain itu, mengukur kesiapan terhadap masa depan dengan ukuran angka adalah sesuatu yang mudah dilakukan karena dapat divalidasi. Namun, tidak selalu perihal angka, margin juga diperlukan dalam pengambilan keputusan hidup lainnya.
Margin keuangan akan membantu Anda menjadi lebih tenang hari ini dan di masa depan, maka penting untuk memaksa diri sendiri agar belajar memperbesar earning power (uang nganggur yang bisa disimpan atau diinvestasikan) yang Anda miliki.
Jadi, coba hitung berapa besar living cost dan earning power Anda setiap bulan. Sudahkan memiliki dana darurat?
Baca juga: Think and Grow Rich, Review Buku Dahsyatnya Kekuatan Pikiran
Miliki Margin di Setiap Aspek KehidupanÂ
Bagi saya, margin bukan hanya sekedar alternatif, namun memberi ruang untuk kesalahan. Bagian penting semua rencana adalah merencanakan bahwa rencana saya bisa jadi tak berjalan sesuai rencana.
“Jika saya kena layoff, apa yang akan saya lakukan?
“Jika orang tua saya meninggal, apa yang akan saya lakukan?
“Jika suami/istri saya meninggal, bagaimana hidup selanjutnya?
“Jika saya gagal mendapatkan promois, apa yang saya lakukan?
“Jika penyakit saya tidak sembuh, apa yang saya lakukan?
“Jika saya hidup dari paycheck to paycheck, bagaimana selanjutnya?
Setiap keputusan selalu ada risiko, misalnya:Â
Jika memilih hidup hemat dengan penghasilan kecil dan bahagia, kita perlu siap untuk menghidupi keluarga dengan seadanya dan gak punya dana pensiun.
Jika bekerja keras, punya gaji besar untuk membiayai hidup mewah, kita juga perlu siap untuk menyesali karena menghabiskan masa muda dan kesehatan untuk suatu barang.
Termasuk memutuskan untuk memiliki margin juga memiliki risiko, maka risiko mana yang mau Anda tanggung, the future belongs to those who prepare themselves.