Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

4 Hal Penting Sebelum Beli Properti Pertama

15 Oktober 2024   17:47 Diperbarui: 15 Oktober 2024   18:21 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beli properti pertama memang langkah besar dan penuh pertimbangan, apalagi dengan kondisi ekonomi yang tak tentu hari ini. Sekalipun banyak orang menganggap keputusan ini sulit untuk membeli rumah atau apartemen sebagai properti pertama. Namun, berikut ini beberapa empat hal penting sebelum membeli properti pertama dari pengalaman pribadi saya.

Membeli properti pertama perlu dipikirkan dengan bijaksana, apakah ini karena kebutuhan atau karena gengsi semata?

Ya benar bahwa perlu untuk mempertanyakan kembali bahwa tujuan utama dari membeli properti seperti rumah dan apartemen, apakah karena kita benar-benar butuh, mengikuti gengsi, atau sebagai bentuk investasi jangka panjang?

Setelah sadar terhadap tujuan dari membeli properti, selanjutnya perlu melakukan research terkait kesesuaian dengan resources yang dimiliki, seperti finansial untuk DP dan cicilan per bulan. Perlu diperhitungkan dengan baik terkait kemampuan mencicil yang sesuai sehingga tidak menjadi beban di kemudian hari.

Selain kemampuan untuk membayar, usahakan untuk memilih tenor yang lebih pendek sehingga bunga yang dibayarkan tidak terlalu tinggi. Dengan mengumpulkan dana sebagai uang muka yang cukup tinggi akan membantu Anda untuk memperpendek tenor pinjaman. 

Cari tahu tentang opsi pembiayaan yang tersedia, jika perlu kumpulkan data dari beberapa penyedia pinjaman, jika Anda bisa membeli dengan cash itu sangat bagus. Namun, jika tidak, maka hitung bunga pinjaman dan pilih suku bunga yang tidak tinggi.

Ada tiga jenis suku bunga, yaitu floating (mengikuti suku bunga bank), flat (cicilan tetap sama sampai lunas), atau floating berjangka (kenaikan jumlah cicilan naik pada periode tertentu). Dapatkan pre-approval dari bank untuk memahami berapa banyak yang bisa Anda pinjam, baca dengan baik-baik syarat yang ada.

Lantas selain keuangan, apa saja yang perlu dipertimbangkan? Berikut tips beli properti pertama yang perlu Anda ketahui.

1. Lakukan Riset Pasar

Pelajari tren harga properti di area yang Anda minati. Bandingkan harga dan fasilitas yang ingin diperoleh namun tetap pertimbangkan dari keuangan yang ada. Tentunya, dari hasil survey berbagai properti yang sudah ditemui akan memberikan gambaran yang lebih jelas terkait properti yang akan dibeli.

Selalu lakukan inspeksi fisik pada properti untuk mengevaluasi kondisi bangunan, fasilitas, dan potensi perbaikan yang diperlukan. Tak kalah penting adalah cek semua dokumen legal dan status kepemilikan sehingga sebelum membeli sudah jelas posisi kepemilikan kedepan akan seperti apa.

2. Pilih Lokasi yang Strategis

Pertimbangkan aksesibilitas ke tempat kerja, transportasi umum, sekolah, pusat perbelanjaan, dan fasilitas kesehatan sehingga Anda tidak perlu cemas jika hal-hal darurat terjadi. Pastikan juga jarak dengan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan pemakaman jika Anda punya issue tertentu.

Pastikan lokasi aman dan memiliki potensi pertumbuhan nilai di masa depan, contohnya jika Anda tinggal di sekitar Jakarta, maka memilih properti yang dekat dengan transportasi umum seperti LRT dan MRT akan memudahkan dalam mobilitas Anda.

Kemudian pikirkan tentang rencana jangka panjang, seperti potensi kebutuhan ruang atau perubahan lokasi kerja. Pertimbangkan apakah properti tersebut dapat dijadikan investasi di masa depan jika Anda.

3. Pahami Tipe Properti

Tentukan apakah Anda ingin membeli rumah atau  apartemen karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sesuaikan dengan kebutuhan, apakah Anda masih lajang atau single, berpasangan, atau sudah memiliki anak, tentunya kebutuhan setiap orang berbeda-beda jadi pahami kebutuhan dan tipe properti.

Jika Anda memilih landed house, pertimbangkan untuk akses kendaraan apakah cukup untuk motor, satu atau dua mobil, karena jika akses ke jalan rumah Anda tidak sesuai dengan jenis kendaraan yang digunakan, tentunya perlu biaya tambahan untuk parkir. Namun, jika tinggal di apartemen maka pastikan untuk ketersediaan dari lahan parkir ada untuk semua penghuni.

4. Fixed Cost per Bulan

Tentunya setelah menghitung total anggaran yang dapat Anda alokasikan untuk pembelian termasuk pajak, biaya notaris, dan asuransi. Selanjutnya perhitungkan untuk fixed cost termasuk biaya tambahan seperti utilitas, pemeliharaan, listrik, PDAM, dan parkir.

Selain itu, jangan sampai uang cicilan dan uang kebutuhan hidup adalah total dari pendapatan Anda. Usahakan agar Anda tetap memiliki dana darurat atau tabungan sehingga jika sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi, masih ada backup dana dan perbanyak penghasilan Anda.

Itulah hal-hal dari pengalaman saya pribadi untuk mempersiapkan membeli properti pertama. Tentunya, setiap orang punya pengalaman dan caranya masing-masing untuk memiliki properti pertama mereka. 

Bagi saya yang terpenting adalah memperbesar income, sekalipun tergolong liabilitas karena properti tersebut saya gunakan untuk tempat tinggal, namun kebutuhan ini saya buat dengan matang untuk melatih diri agar memperbesar income.

Semangat untuk semuanya yang berjuang membeli properti pertama! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun