Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mindfulness, Ketenangan Diri di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi

12 September 2024   13:23 Diperbarui: 12 September 2024   13:47 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mindfulness adalah konsep yang merujuk pada kemampuan diri untuk menjaga perhatian pada saat ini dengan kesadaran penuh dan tanpa penilaian. Ada banyak buku yang bisa Anda gunakan sebagai rujukan terkait mindfulness, salah satunya adalah buku Filosofi teras dari Henry Manampiring.

Buku Filosofi teras banyak berbicara tentang Stoikisme, yaitu aliran filsafat tentang cara hidup dengan kebajikan dan keseimbangan batin sehingga hidup menjadi lebih tenang dan bahagia.

Stoikisme juga mengajarkan untuk hidup dengan mindful, bagaimana manusia memiliki kesadaran diri dan emosi yang utuh terhadap situasi saat ini sehingga manusia memiliki kontrol penuh terhadap setiap keputusan hidup yang diambil.

Menjadi stoic, bukanlah hal yang mudah di tengah distraksi yang semakin kuat mencuri atensi atau perhatian pada hal-hal utama, seperti menyediakan waktu berbicara dengan keluarga, menikmati makan siang, mendongeng untuk anak sebelum tidur, bahkan berbicara dengan diri sendiri  tanpa distraksi smartphone.

Salah satu ajaran utama stokisme adalah membedakan mana yang bisa dikontrol dan tidak, sedangkan mindfulness melibatkan kesadaran penuh terhadap hal yang bisa dikontrol, seperti reaksi atau respon terhadap suatu peristiwa. Memiliki kesadaran penuh untuk tahu bahwa manusia tidak bisa mengontrol semuanya akan membantu Anda agar tidak mudah terjebak dalam emosi berlebihan, seperti stress, depresi, bucin (budak cinta), sombong, dan lainnya.

Khususnya di kondisi ekonomi hari-hari ini. Kondisi ekonomi dipengaruhi oleh banyak hal yang cenderung tidak bisa dikontrol, seperti kondisi global, kenaikan suku bunga, kebijakan pemerintah, yang memiliki dampak dengan kondisi ekonomi perorangan.

Berdasarkan keterangan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyatakan bahwa sebanyak 46.240 pegawai terdampak PHK dengan dominasi datang dari manufaktur tekstil dan produk tekstil (TPT) sepanjang Januari sampai Agustus 2024. Ini juga menjadi salah satu faktor daya beli masyarakat yang kian melemah karena hilangnya sumber penghasilan setiap bulan.

Lantas, bagaimana mengaplikasikan mindfulness di tengah kondisi ekonomi saat ini? Ini beberapa hal yang bisa dilakukan.

1. Memahami kondisi emosi saat ini dengan sadar

Dengan memahami kondisi emosi saat ini akan membantu dalam mengelola emosi dan mental. Lakukan observasi dengan memperhatikan apa yang dirasakan dan mendefinisikan emosi yang muncul, seperti marah, sedih, cemas, atau bahagia.

Bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan " Apa yang saya rasakan sekarang?", "Kenapa saya merasakan hal ini?", akan membantu Anda mengidentifikasikan emosi dengan sadar.

2. Menerima emosi dan pikiran yang muncul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun