Mohon tunggu...
Wiwik Angraeni
Wiwik Angraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Wiwik dia angraeni Semangat belajad

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel 7 teori empati dari martin hoffman

17 Januari 2025   18:41 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:41 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

. Empati untuk perasaan orang lain

Pada usia dua hingga tiga tahun, anak-anak mulai memahami bahwa orang lain memiliki perspektif dan perasaan yang berbeda. Mereka mulai menunjukkan respons empatik yang lebih sesuai dengan kebutuhan orang lain. Misalnya, seorang anak mungkin memeluk temannya yang menangis untuk memberikan kenyamanan.

.Empati Berbasis Perspektif (Empathy for Another's Life Condition)

Tahap ini muncul pada akhir masa kanak-kanak hingga dewasa. Pada tahap ini, individu tidak hanya memahami emosi orang lain dalam situasi tertentu tetapi juga mampu melihat bagaimana kondisi hidup seseorang memengaruhi perasaannya secara keseluruhan. Empati pada tahap ini lebih kompleks dan melibatkan kemampuan berpikir abstrak, seperti memahami ketidakadilan sosial atau penderitaan kelompok tertentu.

3.Faktor-Faktor yang Memengaruhi Empati

Hoffman menjelaskan bahwa perkembangan empati dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal, antara lain:

a. Faktor Biologis

Empati memiliki dasar biologis yang terkait dengan fungsi otak, terutama di area seperti amigdala dan korteks prefrontal. Kemampuan untuk merespons emosi orang lain juga dipengaruhi oleh hormon, seperti oksitosin, yang terkait dengan ikatan sosial.

b. Pengasuhan Orang Tua

Orang tua memainkan peran penting dalam mengembangkan empati anak. Pola asuh yang hangat, responsif, dan penuh kasih sayang membantu anak belajar memahami dan menghargai perasaan orang lain. Sebaliknya, pola asuh yang keras atau tidak responsif dapat menghambat perkembangan empati.

d. Budaya dan Nilai-Nilai Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun