Mohon tunggu...
Wiwi Hartati
Wiwi Hartati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru biasa yang menginginkan murid yang luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid

20 Februari 2023   11:04 Diperbarui: 20 Februari 2023   11:37 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wiwi Hartati, S.Pd

SDN Bukit Duri 05

CGP Jakarta Selatan-Angkatan 7

                               

Bismillahirohmannirrohim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Bapak Ibu guru hebat, Salam sehat dan bahagia

Segala puji bagi Allah yang memberikan nikmat sehat sehingga bisa sampai ke modul 2.1 . Alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya diberi kesempatan untuk menuliskan refleksi diri terkait dengan pembelajaran modul 2.1 program guru penggerak angkatan 7 tentang Pembelajaran Diferensiasi tugas  menuliskan jurnal refleksi dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang calon guru penggerak.

Dengan melakukan refleksi ini diharapkan seorang calon guru penggerak senantiasa belajar serta belajar menilai diri agar dapat meningkatkan kemampuan dirinya di masa depan. Adapun model yang saya gunakan dalam penulisan jurnal ini adalah 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). Saya mencoba menguraikan perjalanan dari 8 -- 22 Februari 2023.

1. Facts (Peristiwa)

Perjalanan di mulai pada tanggal 8 Februari 2023, Bu Ayu sebagai fasilitator menyapa di WAG kelas 26 F untuk memulai pembelajaran di modul 2 ini. Dengan mengingatkan beberapa agenda yang harus di selesaikan di awal, yaitu Pre-test untuk modul 2 dan memulai Modul 2.1.A. Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi tahap 2.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.1.

Mungkin belum signifikan, tetapi ada proses perubahan. Sehingga menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat. Hari Rabu, tanggal 8 Februari 2023 aktivitas dimulai dengan mengerjakan pre-tes, saya mencoba mengerjakan dengan seksama dan hati-hati. Kegiatan selanjutnya adalah "mulai dari diri". Pada kegiatan ini, CGP diminta untuk :

1. Menjawab beberapa pertanyaan yang terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi.

2. Menonton sebuah video yang berjudul Sekolah Hewan dan memberikan pendapat tentang video tersebut.

3. Menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang saat ini Anda miliki terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Mulai dari diri adalah awal yang baik, karena harus memposisikan diri untuk siap menerima pengetahuan baru. Aktivitas selanjutnya pada hari Kamis dan Jumat, tanggal 9 -- 10 Februari 2023 adalah Eksplorasi Konsep. Pada Eksplorasi Konsep, CGP membaca materi yang terdiri dari 21 halaman. Jika ada hal-hal yang tidak mengerti silahkan buat pertanyaan di your notes and questions. Eksplorasi konsep ini merupakan dasar untuk mengetahui apa dan bagaimana tentang Pembelajaran Berdiferensiasi.

Luar biasa pengetahuan yang diperoleh dan selanjutnya kami diskusikan pada ruang kolaborasi pada tanggal Selasa tanggal 14 Februari 2023 CGP secara sinkronus berdiskusi membuat rencana pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran diferensiasi. Saya ikut dalam kelompok SD. Membuat rencana pembelajaran yang mampu mengakomodir semua kebutuhan murid. Materi yang di bahas adalah contoh scenario yang sudah disediakan di LMS. Dari diskusi ini kita ditugaskan menjabarkan strategi apa saja yang dibutuhkan oleh murid kita. Dan bahan pembelajaran seperti apa yang cocok bagi murid yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. 

Selanjutnya pada hari Kamis, 16 Februari 2023 kembali ke ruang kolaborasi untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah di lakukan dengan teman kelompoknya.. Saling berbagi dan berpendapat untuk menguatkan dalam mempelajari dan mencoba menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini. 

Dengan beberapa perbaikan, rencana pembelajaran yang dibuat di kumpulkan dalam tugas kolaborasi yaitu RPP pembelajaran berdiferensiasi. Aktivitas berlanjut sampai refleksi terbimbing, dengan menjawab 3 pertanyaan seputar kesulitan dan mencari solusi untuk pembelajaran berdifrensiasi. Pada bagaian Demonstrasi kontekstual, CGP diminta untuk membuat rencana pembelajaran yang berdiferensiasi. Dengan beberapa pedoman/kriteria yang sudah disediakan di LMS.

2. Feeling (Perasaan)

Perasaan yang saya rasakan pada proses belajar di modul 2.1 ini yaitu memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi adalah senang karena selama ini saya sudah melakukan di kelas hanya saya baru tau kalo yang sudah diterapkan adalah pembelajaran berdiferensiasi. Banyak ilmu yang di gali dari pengalaman teman-teman saat diskusi sehingga menambah kekayaan ilmu buat saya.  Sehingga saya mendapatkan pengetahuan baru yaitu bagaimana sebagai seorang guru mampu memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap murid.

3. Findings (pembelajaran)

Pengetahuan yang saya peroleh setelah mempelajari modul 2.1 Bahwa Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid.Sehingga yang perlu di lakukan sebagai pertimbangan dalam pembelajaran adaah kesiapan belajar siswa, minat siswa, dan Profil siswa. 3 strategi pembelajaran diferensiasi Diferensiasi konten, Diferensiasi Proses dan Diferensiasi Produk. Dengan segala pendekatan-pendekatan yang bisa dilakukan. Yaitu dengan Kesiapan Belajar, Minat Belajar, dan Profil Belajar. Lingkungan Belajar yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Lingkungan yang positif, nyaman, aman dan tumbuh semaksimal mungkin sesuai kemampuannya untuk mencapai kesuksesan bersama. Strategi-strategi penilaian formatif dalam pembelajaran deferensiasi.

Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

  1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.
  2. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.
  3. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang' murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang proses belajar mereka.
  4. Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas, namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
  5. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.

Kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah:

  1. Kesiapan belajar (readiness) murid
  2. Minat murid
  3. Profil belajar murid

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

  • Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka dan memberikan mereka tantangan, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi atau keterampilan baru tersebut.
  • Minat  merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.

Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat murid diantaranya adalah dengan:

menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian murid (misalnya dengan humor, menciptakan kejutan-kejutan, dsb),

menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid,

mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari murid,

menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana murid dapat memecahkan persoalan (problem-based learning).

  • Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar. Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien

4. Future (Penerapan)

Ide dan gagasan baru yang diperoleh adalah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dikelas dengan mengacu pada 3 strategi pembelajaran yaitu konten, proses dan produk sesuai dengan kebutuhan belajar murid yang berdasarkan pada kesiapan belajar , minat murid dan profil belajar murid.

Dengan memahami 3 aspek pemetaan kebutuhan menentukan startegi pembelajaran

Diferensiasi penjelasannya sebagai berikut.

1. Diferensiasi Konten

Pembelajaran diferensiasi yang pertama adalah diferensiasi konten.  Konten yaitu materi yang diajarkan kepada murid kita. Seperti halnya pemilihan konten berdasarkan minat belajar murid, kombinasi kesiapan minat dan profil belajar murid. Tomlinson memberikan kita alat equalizer yang membantu Guru dalam mengukur kesiapan belajar murid. Guru dapat melihat kesiapan belajar murid apakah murid siap belajar secara konkret atau belajar secara abstrak.

2. Diferensiasi Proses

Pembelajaran diferensiasi yang ke dua adalah diferensiasi proses. Murid akan memahami atau memaknai informasi atau materi yang dipelajari sehingga hal ini dapat dilihat saat proses bagaimana murid memahami materi yang dipelajari, pemilihan kegiatan pembelajaran apakah dalam bentuk individu atau kelompok, serta kemampuan murid dalam belajar atau mengerjakan tugas secara mandiri apakah masih perlu bimbingan atau hanya dengan sedikit bimbingan.

  • Diferensiasi Produk

Sedangkan pembelajaran diferensiasiyang terakhir adalah direfensiasi produk. Produk berupa tagihan atau hasil yang diharapkan dari murid setelah proses pembelajaran, baik berupa hasil tes, presentasi atau diskusi, pertunjukkan, pidato, diagram dan lainnya yang mencerminkan pemahaman murid dari tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran.

Walaupun menurut saya, yang agak sulit di implementasikan adalah pada bagian penilaian yang dasarnya adalah Indikator pencapaian kompetensi dan guru harus benar-benar melihat pribadi-pribadi murid tetapi saya terus mencoba. Oleh karena itu, tetap bersemangat untuk mencoba menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini yang bertujuan untuk memuliakan para murid.

Demikian jurnal refleksi dwi mingguan tentang modul 2.1 Pembelajaran Diferensiasi, semoga kita sebagai guru dapat menerapkan Pembelajaran Diferensiasi di sekolah.

Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum wr.wb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun