Mohon tunggu...
Wiwi Hartati
Wiwi Hartati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru biasa yang menginginkan murid yang luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Modul 1.4

3 Februari 2023   12:40 Diperbarui: 3 Februari 2023   12:42 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam lingkungan belajar yang positif murid akan dapat belajar dengan menyenangkan yang nantinya akan dapat berdampak pada motivasi positif dalam belajar murid. Adanya pelanggaran terhadap disiplin dari murid akan memungkinkan terjadinya lingkungan belajar yang kurang nyaman. Penanganan terhadap kasus murid selama ini seringkali tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Sebenarnya hasil yang diharapkan adanya perubahan terhadap sikap dan perilaku yang lebih baik. Kondisi ini mengindikasikan belum terjadinya penanaman disiplin yang positif. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri yang memiliki motivasi internal. Seseorang yang memiliki disiplin diri berarti mereka bisa bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukannya karena mendasarkan tindakan mereka pada nilai-nilai kebajikan universal. Sebagai seoran pendidik, tujuan kita adalah membentuk murid yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal. Penyatuan pemikiran untuk mendapatkan nilai-nilai kebajikan tersebut kemudian diturunkan di kelas-kelas menjadi keyakinan kelas yang disepakati bersama.

Kegiatan penanaman disiplin positif ini diawal dengan melakukan perencanaan pembuatan kesepakatan kelas oleh murid-murid di kelas. Sebagai langkah awal dari perencanaan, terlebih dahulu mencoba melakukan kegiatan penanaman disiplin diri pada kelas yang saya ampu. Saya memulainya dengan melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan murid untuk membuat kesepakatan kelas. Pertama-tama yang saya lakukan, meminta murid menuliskan keinginan yang akan mereka terapkan di kelas selama kegiatan sekolah. Dari pernyataan-pernyataan murid tersebut kemudian dirangkum menjadi beberapa pernyataan sebagai suatu keyakinan kelas. Dari masing-masing pernyataan keyakinan kelas yang disepakati itu dirumuskan lagi perilaku-perilaku yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Keyakinan kelas tersebut akan dijadikan landasan dalam penyelesaian kasus murid. Setelah di rangkum maka hasilnya akan di tempelkan di kelas sebagai pengingat untuk murid agar mudah di baca dan disepakati bersama-sama. Semua ini saya lakukan demi mendisiplinkan anak murid dikemudian hari agar mereka tercipta disiplin diri.

Model refleksi yang Saya pakai adalah Model 8: Model Driscoll.

WHAT? (Deskripsi dari peristiwa yang terjadi)

 

Apa yang terjadi?

Kegiatan modul 1.4 mulai dilakukan pada tanggal 6 Desember 2022. Pada modul 1.4.diawali dengan 1.4.a.3. Mulai dari diri 1.4.a.4. Eksplorasi Konsep, 1.4.a.5. Ruang Kolaborasi - Kerja Kelompok, 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi - Presentasi dan Diskusi Google Meet, dan Aksi nyata, kesemuanya berhubungan dengan modul 1.4 tentang Budaya positif yang harus dituntaskan sampai dengan 13 ebruari 2023.

2. Apa yang Saya alami?

Pada Modul 1.4 Budaya Positif ini, Tujuan Pembelajaran khususnya adalah mengaktifkan pengetahuan awal tentang dan apa yang telah dipelajari sebelumnya tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep budaya dan lingkungan positif di sekolah.

Saya Mengamati bagaimana sistem rancangan di sekolah masing-masing dapat menciptakan lingkungan positif serta mendukung murid menjadi pribadi yang bahagia, mandiri, dan bertanggung jawab, sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara. Seorang guru harus memahami tugasnya menuntun atau mendidik murid dengan mengarahkan dan mengenalkan pada karakter-karakter yang baik.

1.4.a.4. Eksplorasi Konsep Budaya Positif,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun