Mohon tunggu...
Wiwien Wintarto
Wiwien Wintarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis serba ada

Penulis, sejauh ini (2024) telah menerbitkan 46 judul buku, 22 di antaranya adalah novel, terutama di PT Gramedia Pustaka Utama. Buku terbaru "Tangguh: Anak Transmigran jadi Profesor di Amerika", diterbitkan Tatakata Grafika, yang merupakan biografi Peter Suwarno, associate professor di School of International Letters and Cultures di Arizone State University, Amerika Serikat.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"13 Bom di Jakarta" dan Jus Lele Dumbo

2 Juli 2024   11:38 Diperbarui: 2 Juli 2024   11:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adakah penjahat atau teroris sungguhan di alam kasunyatan ini yang serius ingin menghilangkan semua uang? Ini sama absurd dengan teroris di film lain yang menyuntikkan obat ke karung-karung beras agar ibu-ibu hamil yang memakannya kemudian melahirkan anak-anak amoral!

Padahal film ini sesungguhnya terinspirasi dari kisah nyata, yaitu kasus bom di Mall @ Alam Sutra yang meledak pada 9 Juli dan 28 Oktober 2015. Leopard, sang terpidana teroris, meletakkan empat bom, yang untung dua di antaranya gagal meledak. Sebagaimana Arok, Leopard juga meminta tebusan 100 bitcoin, yang kala itu senilai Rp300 juta.

Densus 88 berhasil menemukan Leopard setelah mereka mendapatkan bantuan dari seorang ahli IT bernama Oscar Darmawan sang pendiri Indodax. Oscar berhasil melacak lokasi keberadaan Leopard saat mencairkan bitcoin yang sudah diterimanya. Ya, tokoh ini---dan juga William Sutanto---memang adalah orang-orang nyata, bukan semata karakter fiktif.

Mungkin demi mengejar efek-efek kedahsyatan dan dramatisasi-dramatisasi, Angga dan para produser justru memodifikiasi cerita yang sangat bagus itu menjadi film aksi thriller. Alur ceritanya pun lantas berkaitan dengan hal absurd itu: upaya menghilangkan semua uang.

Setia kepada material aslinya barangkali akan membuat film ini jauh lebih kuat, terutama jika penulisnya bisa dengan jitu mengeksplorasi tokoh Oscar, yang baru berusia 30 tahun saat peristiwa itu terjadi---lengkap dengan detail soal apa itu bitcoin. Plus, dengan menghadirkan lembaga kepolisian antiteror sesungguhnya, yaitu Densus 88, dan bukan malah lembaga fiktif ICTA.

Baru Saja Nonton "NCIS"

Angga mungkin baru saja nonton serial populer NCIS dan terkesan berat pada serial satu itu saat pitching ide cerita 13 Bom ke para calon pemodal film. Ini terlihat dari cetakan singkatan di rompi antipeluru yang digunakan Damaskus, Emil, dan Karin saat menyerbu musuh!

Sebab, jika menggunakan Densus 88, dan beneran mendapatkan restu dari Mabes Polri, Angga sebagai penulis skenario akan mendapatkan satu kemewahan yang diidamkan semua penulis fiksi, yaitu riset. Pada siapa? Tentu saja pada petugas polisi antiteror sungguhan yang direkrut sebagai konsultan cerita. 

Dengan demikian ia akan dapat menampilkan prosedural kerja antiteror di (skenario) film seperti sesungguhnya yang digunakan Polri dan badan-badan kepolisian lainnya di seluruh dunia.

Misalnya, saat mengawal terduga kaki tangan tindak terorisme, para petugas dinas antiteror pastinya akan terus mengawasi dan mengikuti dengan kewaspadaan ultratinggi, dan bukannya para terduga itu dibiarkan masuk gedung sementara para polisi nunggu di pinggir jalan. Lha emangnya cuman ngantar teman mahasiswa ambil jaket yang ketinggalan di kampus trus habis itu mau ngafe secara rojali?

Dan petugas kepolisian seperti Karin yang hendak menginfiltrasi markas teroris tentunya tegas tidak menerima keterlibatan warga sipil seperti Agnes. Apalagi itu terjadi hanya karena Agnes "Tidak mau ditinggal sendirian". Lha ini urusan kepolisian yang penuh taruhan nyawa apa cuman mau masuk rumah sakit angker buat live streaming terobos mitos?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun