Pernah dulu pas zaman awal ada tayangan UFC di TPI (sekarang MNCTV), ada atlet (baca: aktor) gulat profesional nekad menantang master mixed martial arts. Hasilnya, dia langsung KO hanya dalam pukulan pertama, karena memang dasar kemampuannya adalah akting, bukan pertarungan berdarah.
Nah, ini juga bisa dijadikan bahan pelajaran bagi kita para penulis fiksi saat menempatkan materi-materi negatif (sadisme, sensualitas, verbal bullying) dalam cerita-cerita kita. Cara termudah untuk mencegah benda-benda itu dari menjadi masalah adalah dengan meng-“kandang”-kannya dalam suatu kotak tertutup imajiner melalui konteks dan urgensi yang jelas.
Ada orang menyayat perut orang yang masih hidup guna mencari kunci untuk membuka jebakan beruang yang mengancam kepala adalah sesuatu yang amat suadiss pol. Tapi itu tak dipersoalkan kalangan mana pun karena diberi konteks dan urgensi yang jelas oleh James Wan dan Leigh Whanell dalam film Saw yang fenomenal itu.
Tapi coba itu dimunculkan di serial Doraemon, atau Adit & Sopo Jarwo, pastilah KPAI wajar jika mBengok...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H