Yang gak santai justru anak buah Prabowo, sebagian meradang dan bereaksi dan terucap bahwa bos partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Jenderal Baper.
Perkataan sebagai jenderal baper terdengar agak berlebihan sebenarnya, tapi kalo dipikir-pikir koq ada benarnya juga ya. Sejak awal SBY mengatakan tegas capres yang diusung dan didukung partai demokrat adalah Prabowo subianto, mengenai cawapres dibebaskan kepada Prabowo untuk memilih, bebas, free, terserah siapa saja, dan partai demokrat tidak pernah menawar-nawarkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres wajib, kalo diambil silakan, kalo gak diambil ya kebangetan.
Kembali ke laptop
Lalu apa 5 alasan bagi saya sampai mengatakan bahwa kabar Rp 500 miliar yang diberikan Sandiaga Uno ke PKS dan PAN adalah HOAX? Ini dia ke-5 alasan tersebut berdasarkan pendapat teman-teman saya:
1. Marla di Pamulang mengatakan uang Rp 500 miliar itu banyak sekali, gak akan muat dalam kardus, mau pakai dollar juga gak akan muat, apalagi pakai rupiah, apalagi jika pakai rupiah lalu pakai pecahan Rp 20.000.
2. Herry di Jambi mengatakan uang yang diberikan bukan Rp 500 miliar ke PAN dan PKS, angka pastinya tidak diketahui, tapi bisa diprediksi antara Rp 200 miliar s/d Rp 1 triliun.
3. Agil di Kemang mengatakan "sebagai orang dalam PBATK, saya tak menerima laporan penarikan uang atau transfer sebesar Rp 1 triliun, juga tak ada laporan penarikan uang atau transfer sebesar Rp 500 miliar.
4. Nanang di Ponorogo mengatakan "kabar PAN dan PKS terima Rp 500 miliar itu HOAX, kenapa HOAX? Kan baru terima janji akan diberikan, uangnya belum terima kok.Â
Baru "AKAN" saja kok sudah heboh, SBY waktu jadi presiden akan memberantas korupsi dan narkoba, ternyata "akan"- nya SBY hanyalah hoaks belaka. Faktanya Kader demokrat paling banyak ditangkap KPK karena korupsi, dan SBY satu-satunya presiden yang memberikan grasi atau pengampunan ke bandar narkoba, yaitu ke Corby dan Meirike Franola."
5. Om Amik di Jogja mengatakan "Sebagai seorang pengajar saya menganjurkan kita semua untuk positive thinking, selama suatu kabar belum dibuktikan kebenarannya, atau belum dikonfirmasi keakuratannya, maka harus dianggap hoaks. Sebagai anak bangsa jangan kita terpecah belah, memangnya kita piring yang mudah dipecah belah. kalo Urusan belah membelah, kabarnya yang paling enak itu belah duren.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H