4. Mencoba mengenal teman-temannya baik laki-laki maupun perempuan
Saya coba mengenal teman-teman sulung. Setidaknya saya tahu di mana sekolah dan tempat tinggalnya. Sehingga saya bisa sedikit memiliki gambaran seperti apa anak-anak yang bergaul dengan putra saya.
Intinya saya menyampaikan ke sulung saya bahwa jangan sampai nanti jika sudah menikah tidak memiliki apa-apa (entah bekal ilmu, pekerjaan, atau lain sebagainya). Sebab dia mengambil anak orang yang sudah pasti wajib ia beri nafkah lahir batin.Â
Ia harus siap menjadi pendengar yang baik, meluangkan waktu yang banyak di samping istri dan anak. Banyak peran yang harus dia jalani saat sudah menikah yang mungkin saat ini terlihat indah.
Jangan sampai "euforia jatuh cinta" membuatnya terperangkap atau terpeleset dalam hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya nikah di saat memang belum siap nikah.Â
Saya hanya bisa berdoa semoga anak-anak selalu dalam bimbingan Allah, diberikan petunjuk dan dimudahkan segala urusannya. Sebab pada ujungnya kita memang harus meminta bantuan yang Kuasa, pemilik anak saya, untuk menuntunya selalu ke dalam jalan kebaikan, jalan yang Allah Ridhoi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H