1. Rumus BEP Unit
BEP (Dalam unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga jual per unit - Biaya variabel per unit)
Atau
BEP (Dalam unit) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi Per Unit
2. Rumus BEP Rupiah
BEP (Dalam rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Per Unit - Biaya Variabel Per Unit) x Harga Per Unit
Atau
BEP (Dalam rupiah) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi Per Unit x Harga Per Unit
Sebagai contoh kasus :
PT. XYZ memproduksi dan menjual pulpen berkualitas. Biaya tetapnya kira-kira berjumlah Rp.400.000, sedangkan setiap pena seharga Rp.12 untuk diproduksi. Perusahaan menjual produknya dengan harga masing-masing Rp.20. Pendapatan, biaya, dan keuntungan diplot berdasarkan asumsi yang berbeda tentang penjualan dalam grafik titik impas yang disajikan di bawah ini. Sumbu horizontal menunjukkan penjualan dalam hal kuantitas (pena terjual), sedangkan pengeluaran dan pendapatan dalam rupiah digambarkan dalam sumbu vertikal. Garis horizontal mewakili biaya tetap (Rp.400.000). Terlepas dari barang yang dijual, tidak ada perubahan dalam nilai ini. Garis diagonal, yang dimulai dari titik nol, menyatakan pendapatan total perusahaan (pena dijual seharga Rp.20 per buah) yang meningkat sesuai dengan tingkat produksi. Tabel berikut ini menunjukkan hasil penjualan pulpen dengan jumlah yang berbeda (Diagram 1): Garis diagonal lainnya yang dimulai dari Rp.400.000, menggambarkan total biaya dan kenaikan sebanding dengan barang yang dijual. Diagonal ini menunjukkan efek biaya dari biaya variabel. Kurva pendapatan dan biaya total bersilangan pada 50.000 pena. Ini adalah titik impas, dengan kata lain titik di mana PT. XYZ tidak mengalami keuntungan atau kerugian. Selama penjualan di atas 50.000 pena, perusahaan akan mendapat untung. Jadi, pada 20.000 pulpen terjual perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp.240.000, sedangkan jika penjualan meningkat menjadi 80.000 pulpen, perusahaan akan mendapatkan keuntungan Rp.240.000.
Â