Mohon tunggu...
WIWI CASNEWI
WIWI CASNEWI Mohon Tunggu... Administrasi - Logistic staff - Mahasiswa

Nama : Wiwi Casnewi NIM : 46121120062 Mata Kuliah : Kewirausahaan Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. Universitas Mercu Buana Menteng

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB2 KWU_Strategi Penjualan Jasa dan Produk Online di Era Post-Pandemi

30 Mei 2023   10:35 Diperbarui: 30 Mei 2023   12:25 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Margin kontribusi adalah kelebihan pendapatan penjualan atas biaya variabel, jadi margin kontribusi berarti berapa banyak yang tersisa dari pendapatan penjualan setelah ditutup biaya variabel yang dikontribusikan terhadap laba periode tersebut. Margin kontribusi digunakan untuk menutup biaya tetap terlebih dahulu.

Margin Kontribusi = penjualan - biaya variabel atau

Margin Kontribusi = Biaya tetap + laba

Contribution Margin Per Unit (CMPU) = Harga Jual Per Unit - Variabel

g. Break-even point

Analisis Break-even point adalah upaya sederhana untuk memperkirakan titik volume di mana perusahaan dapat mencapai titik impas (tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak membuat kerugian) pada suatu produk, lini produk, di pabrik, atau bahkan di seluruh bisnis. Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa beberapa biaya bersifat tetap sehubungan dengan volume dan lainnya bersifat variabel. Contoh biaya tetap dapat berupa biaya mesin atau bangunan atau pengeluaran R&D, sedangkan biaya bahan baku biasanya merupakan biaya variabel. Ketika biaya tetap dan variabel ini terkait dengan tingkat harga konstan, perhitungan sederhana dan bagan yang terkenal membentuk inti dari analisis titik impas. Tingkat volume penjualan di mana pendapatan produk (harga volume) sama dengan total biaya tetap ditambah total biaya variabel (biaya variabel per unit volume) adalah titik impas. Untuk sebagian besar bisnis, ada juga tingkat profitabilitas yang diinginkan. Ini diilustrasikan sebagai volume B, di mana perbedaan antara pendapatan total dan biaya total mewakili target dampak laba. Analisis struktur biaya memungkinkan manajemen untuk dengan mudah mengidentifikasi item biaya mana yang merupakan sebagian besar dari total pengeluaran, berapa banyak pengurangan yang dapat dilakukan untuk ini, dan biaya mana yang dapat dikendalikan dan mana yang tidak. Perhatian harus diambil dalam alokasi biaya tetap. Beberapa biaya yang sebelumnya dianggap tetap dapat dibuat variabel dengan mengadopsi teknik seperti rekayasa ulang.

Analisis impas sederhana karena mengasumsikan harga konstan dan biaya variabel unit konstan. Analisis impas memiliki peran dalam pengendalian manajemen jangka pendek di mana variasi volume dan harga yang relatif kecil dipertimbangkan. Misalnya, kesenjangan antara harga dan biaya variabel per unit (sering disebut biaya marjinal) adalah margin kontribusi, yaitu jumlah kontribusi terhadap biaya tetap dan keuntungan. Dalam jangka pendek, mungkin menarik untuk menurunkan harga di bawah harga normal

tingkat yang akan memulihkan semua biaya tetap dan memberikan beberapa keuntungan ke tingkat yang setidaknya memungkinkan pemulihan biaya tetap. Ini mungkin menarik karena jika tidak, penjualan ini mungkin tidak terjadi sama sekali (skenario resesi tipikal).

Selama periode yang lebih panjang, dalam menghitung titik impas dan laba target, penting untuk memeriksa apakah volume ini mewakili pangsa pasar. Posisi saham seperti itu harus dapat diperoleh dan berkelanjutan pada tingkat biaya yang dapat diterima. Seringkali, perusahaan tidak melakukan pemeriksaan ini. Jika keuntungan saham yang substansial diperlukan untuk mencapai titik impas, penilaian yang hati-hati harus dibuat bahwa hal ini sebenarnya dapat dicapai. Demikian pula, analisis sensitivitas harus dilakukan pada harga untuk menilai dampak pada margin kontribusi dan konsekuensinya pada volume impas dan pangsa pasar.

Dari sisi penjual flexible tempat, Hemat biaya, dan Transaksi lebih mudah. Dari sisi konsumen flexible waktu dan tempat, harga lebih murah, dan metode pembayaran online.

3. Bagaimana bisnis tersebut dapat menjaga performanya?    (How)

Awal Performa bisnis ini dianalisa dengan Break Event Point sebagai acuan perkembangan profit yang didapat dengan bisnis ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun