Akhir-akhir ini, menjalani keseharian terasa lebih berat? Beban pikiran rasanya sangat menumpuk, hanya tinggal menunggu waktu kapan akan 'meledak'. Bukan hanya masalah pekerjaan saja, urusan pribadi, keluarga, dan banyak hal yang terlalu dipikirkan membuat hari-hari terasa lebih berat dan suntuk.
Kamu, sedang ada dalam kondisi ini? Mungkin, itu menjadi sinyal untuk mendetoksifikasi pikiran. Detoksifikasi pikiran merupakan proses membersihkan mental dari hal-hal negatif, stres, dan tekanan emosional yang mengganggu keseimbangan hidup.
Seseorang bisa menjalani hidup dengan damai melalui detoksifikasi pikiran. Ini tidak berarti hidup akan bebas dari tantangan, karena setiap orang pasti mengalaminya. Namun, saat belajar untuk mendetoksifikasi, mereka dapat menghadapi tantangan tersebut tanpa membiarkan pikiran dan emosi menjadi kacau.Â
Mereka mungkin menyadari adanya masalah, tetapi tetap menjaga keseimbangan emosional dan mental. Dengan menghilangkan "racun" ini, beban mental dan emosional akan berkurang, membawa mereka ke arah stabilitas dan kehidupan yang lebih bahagia.
Perlu juga kamu ketahui, Â kesuksesan datang dari keadaan pikiran yang tenang, seimbang dan bahagia, dan bukan sesuatu yang dapat kamu capai dengan selalu stres, cemas dan menjadi diri yang rendah.
Sebab itu, penting untuk meluangkan waktu untuk bisa mendetoksifikasi pikiran. Ada banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk mendetoks pikiran.Â
Berikut ini teknik masyarakat Jepang yang dapat kamu tiru untuk mendetoksifikasi pikiran seperti dikutip dari laman Times of India.
Shinrin Yoku
Shinrin-yoku, atau mandi hutan, adalah metode menenangkan dari Jepang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik dengan membenamkan diri di alam. Penelitian telah menunjukkan bahwa praktik ini dapat menurunkan hormon stres seperti kortisol, menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur. Menghabiskan waktu di alam, terutama di hutan, membantu memperdalam keterhubungan dengan lingkungan dan memberikan jeda dari rutinitas harian yang penuh tekanan.
Ma
Ma adalah konsep ruang yang penting dalam budaya Jepang, yang mengajarkan kita untuk menghargai jeda atau celah di antara peristiwa atau benda. Di dunia yang serba cepat, Ma memberikan kesempatan untuk berhenti sejenak, menyadari momen-momen kecil, dan memberikan ruang bagi pikiran untuk tenang. Dalam konteks mental, Ma membantu menciptakan keheningan yang dibutuhkan untuk refleksi diri dan pembaruan energi.
Zazen
Zazen, meditasi duduk, berfokus pada kesadaran napas dan pelepasan pikiran yang mengganggu. Penelitian menunjukkan bahwa meditasi seperti Zazen dapat meningkatkan keseimbangan emosional, konsentrasi, dan menurunkan tingkat kecemasan. Dengan mempraktekkannya secara rutin, seseorang dapat merasakan peningkatan dalam kemampuan mengelola stres dan gangguan emosi sehari-hari.
Kintsugi
Kintsugi adalah seni memperbaiki keramik yang rusak dengan logam berharga, menjadikannya lebih indah daripada bentuk aslinya. Filosofi ini mengajarkan bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian alami dari kehidupan dan justru dapat memperkaya pengalaman kita. Secara mental, menerima kesalahan dan tantangan dalam hidup dapat membantu mengurangi tekanan dan memperkuat pikiran.
Kaizen
Kaizen adalah pendekatan Jepang yang berfokus pada perbaikan terus-menerus melalui langkah-langkah kecil. Dalam konteks kesejahteraan mental, Kaizen dapat diterapkan dengan membuat perubahan-perubahan kecil, seperti memperbaiki rutinitas harian atau memperkenalkan kebiasaan baru yang positif. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi hidup, tetapi juga mendorong pola pikir berkembang yang optimis dan lebih terorganisir. Kaizen dapat membantu mengurangi perasaan kewalahan dan menciptakan kestabilan emosional dengan penyesuaian bertahap yang berkelanjutan.Â
Melalui kombinasi teknik-teknik ini, seseorang dapat menciptakan ruang untuk menurunkan beban mental, meningkatkan ketenangan batin, dan mencapai kehidupan yang lebih seimbang dan penuh makna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI