Disebut dalam berbagai sumber, daging sapi, kambing muda, atau domba harus dimasak dengan suhu sekitar 63 derajat Celcius. Serta, panaskan kembali sisa daging yang sudah diolah hingga 70 derajat Celcius sebelum dimakan. Atau, kamu bisa langsung memasak daging tersebut dengan resep yang diinginkan.Â
Potong daging melawan arah serat
Cara lain untuk membuat daging lebih empuk dan mengurangi bau amis adalah dengan memotongnya melintang atau melawan arah serat. Teknik ini membantu daging menjadi lebih empuk saat dimasak karena memotong serat otot yang panjang menjadi lebih pendek, sehingga daging lebih mudah dikunyah dan lebih cepat matang.
Teknik memasak yang tepat
Kamu juga bisa menggunakan teknis marinasi saat mengolah daging. Seperti menambahkan jus lemon, cuka, atau yoghurt yang dapat membantu serat otot dan membuat daging lebih empuk saat dimasak.
Selain itu, memasak dengan teknik slow cooking atau menggunakan panci presto, juga dinilai efektif untuk membuat daging lebih lunak. Memasak daging pada suhu rendah dalam waktu yang lama, memungkinkan kolagen di dalam daging akan pecah sehingga membuatnya menjadi sangat empuk.
Bungkus dengan daun pepaya
Kamu juga bisa memanfaatkan daun pepaya saat mengolah daging kurban. Dalam sejumlah sumber disebutkan, daun pepaya efektif dalam menghilangkan bau prengus pada daging, khususnya daging kambing.Â
Siapakan daun pepaya secukupnya, kemudian bungkus dan remas daging kambing dengan daun tersebut selama sekitar 60 menit sebelum dimasak.
Selain menghilangkan bau, daun pepaya juga berfungsi sebagai pelembut alami yang membuat daging lebih empuk. Enzim papain yang terkandung dalam daun pepaya bertindak sebagai pelunak daging dengan memecah serat-serat protein, sehingga teksturnya menjadi lebih lembut dan mudah dikunyah.
Metode ini didukung oleh banyak orang yang mempercayai keampuhan daun pepaya dalam memperbaiki kualitas daging kambing. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Food Science, enzim papain dari daun pepaya secara signifikan meningkatkan keempukan daging dengan memecah jaringan ikat dan serat kolagen.
Semoga bermanfaat ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H