Mohon tunggu...
Biso Rumongso
Biso Rumongso Mohon Tunggu... Jurnalis - Orang Biyasa

Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan diingat 📝📝📝

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ini Cerita Tentang Anak Lanangku

27 Agustus 2016   20:29 Diperbarui: 27 Agustus 2016   20:36 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Lanangku (Kaos Coklat) bersama ibu dan adik dan teman adiknya di KFC D'Mall, Jalan Margonda, Depok, Selasa, 16 AGustus 2016 lalu.

Ini cerita tentang anak sulung kami , Anak Lanangku.  Ia baru saja memasuki fase dari seorang anak yang masih serumah dengan orangtuanya, menjadi seorang pria yang memulai hidup jauh terpisah dari bapak ibunya.

Dari seorang siswa yang segalanya masih harus disiapkan orangtuanya, menjadi mahasiswa yang semuanya kini harus diurusnya sendiri.

Ya Anak Lanangku baru saja menjadi mahasiswa baru Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret (UNS) lewat jalur mandiri.

Setelah kurang beruntung di jalur SNMPTN, SBMPTN, dan Utul UGM, Anak Lanangku akhirnya diterima di dua jalur mandiri. Selain UNS, ia juga diterima di  jurusan Sosiologi Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Bagaimanapun kami menganggapnya itu sebagai kejutan. Anak Lanangku malah menyebut keberuntungan. Betapa tidak, justru di kelas tiga SMA konsentrasi  Anak Lanangku seolah terpecah karena ia aktif dengan band yang baru dibentuknya.

Kami kesulitan melarangnya, kecuali hanya bisa memantaunya agar tidak kebablasan. Dan alhamdulillah akhirnya ia nyantol juga di Perguruan Tinggi Negeri dengan jurusan favoritnya yakni Sastra Inggris. Pelajaran yang paling ia kuasai selama di SMA memang pelajaran bahasa Inggris.

Ketika  kami harus menjawab pertanyaan tentang apa resep keluarga sehingga membuat Anak Lanangku diterima di dua PTN jika persiapannya biasa-biasa saja?  Saya hanya bisa menjawab: kebersamaan sebuah keluarga.

Kejutan Berikutnya

Begitulah, kami adalah keluarga dimana kedua orangtua sibuk bekerja. Kebersamaan keluarga yang kami maksud karenanya bukan sekadar tatap muka tapi lebih pada komunikasi.

Kesempatan kami bertatap muka cukup terbatas, mungkin hanya di akhir pekan kami bisa pergi bersama ke tempat wisata, ke mal, atau sekadar makan bersama di restoran. Kadang malah di rumah saja, memasak bersama atau memesan makanan.

Sedang kebersamaan keluarga dalam bentuk komunikasi dipastikan terjaga setiap  saat. Jika sebelumnya melalui SMS dan telepon, sekarang bisa dilakukan via WA hingga facetime/video call.

Dengan demikian selain kami selalu tahu apa yang dikerjakan masing-masing, banyak masalah juga bisa dibicarakan dan dipecahkan saat itu juga.

Begitu pun dengan Anak Lanangku, setelah kepastian diterima di PTN, fase tak kalah melelahkan adalah mencari tempat kos yang cocok untuknya. Saya dan istri ikut terlibat dalam fase ini, bergantian mengantarkannya ke Solo.

Nah, sehari sebelum kepergiannya kembali ke Solo, acara Anak Lanangku di Depok begitu padat. Saya dan istri berbagi tugas.

Saya kebagian mengantar Anak Lanangku ke Herona Ekspedisi Pamulang untuk mengirimkan sepeda motor yang akan digunakannya untuk wira-wiri sebagai mahasiswa UNS. Tugas mengantarkan si bungsu les musik di Jalan Margonda pun dilakukan istri saya.

Setelah dari Herona, saya mengantarkannya ke tukang cukur untuk memangkas rambut tentunya.  Sebagai mahasiswa baru ia harus tampil rapih.

Dari situ kami selanjutnya bertemu di Depok Mall (D’Mall), persisnya di KFC D’Mall, restoran favorit kami. Resto tersebut tak jauh dari lokasi les piano anak bungsu kami di Purwacaraka.

Sebelumnya, ketika masih duduk di SD, Anak Lanangku juga pernah les sebagai penabuh drum juga di Purwacaraka. Dan dari les itulah mengantarkannya menguasai gitar, mampu melakukan aransemen, hingga menjadi vocal. Boleh dibilang ia menjadi “pentolan” di bandnya.

Kala itu KFC D’Mall yang sudah lama berdiri adalah langganannya. ,Saya tahu persis pesanan favoritnya di KFC yakni paket nasi, minum (pepsi) dan ayam dua. Sekarang disebut Paket Super Besar 2.  Katanya, kalau soal rasa, ayam KFC tak ada yang mengalahkannya.  Saat kecil Anak Lanangku pernah ulang tahun dengan mengundang tim KFC ke rumah.

Dan itulah kebersamaan kami terakhir yang sangat berarti bersama Anak Lanangku, sebelum ia berangkat kembali ke Solo.

Selama perjalannya ke Solo menggunakan kerata Argo Lawu, kemunikasi via WA terus berjalan.

Esok harinya ia bercerita bahwa sebagai mahasiswa baru, ia dikelompok-kelompokan dan mendapat tugas membuat video tentang UNS.

Ia juga bercerita mendapat tugas menjadi pemeran utama dalam video di kelompoknya tersebut.  Tentu belum ada bayangan apa perannya dalam video itu.

Suatu hari  kami penasaran ingin melihat videonya. Anak Lanangku pun memberikan linknya. Di video tersebut boleh dibilang ia sebagai pemain tunggal.

Dan hasilnya di luar dugaan karena video tersebut memang cukup bagus hingga terpilih menjadi salah satu video terbaik diantara ratusan video mahasiswa baru UNS.

Hasil itu tentu sebagai hasil sebuah tim, namun pemilihan pemain terbukti tidak mengecewakan. Membuat kami bangga.


#PKKMBACTIVE2016_THIS IS UNS_RIUNG-1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun