Maling itu rupanya sudah mengawasi berhari-hari dan beraksi pada malam hari. Kawanan maling leluasa melakukan aksinya karena para tetangga tak ada yang peduli dengan keluarga Muniroh-Sarwadi. Kejadian itu mungkin malah disyukuri sebagian warga.
Sebaliknya pasangan Muniroh-Sarwadi histeris mengetahui rumahnya berantakan dan barang berharganya banyak yang hilang. Mereka marah-marah di depan Ketua RT. Pasangan itu juga melabrak satpam perumahan yang dianggap bertanggung jawab atas kasus pencurian di rumahnya.
Tak cukup sampai di situ, pasangan Muniroh-Sarwadi juga melaporkan kasus yang mereka alami kepada polisi. Jika polisi kemudian memanggil pengurus RT dan para satpam untuk dimintai keterangan, tentulah masih masuk akal. Tapi tukang odong-odong?
"Sungguh, Pak. Saya cuma mangkal sekali saja. Saya tak mungkin terlibat dengan kasus pencurian itu. Nggak masuk akalah..." Mardi mulai agak kesal karena akan dikaitkan dengan kejahatan yang membayangkan pun belum pernah.
Tapi Mardi langsung terdiam tatkala polisi menunjukkan sebuah kaset lagu anak-anak yang terbungkus dalam plastik sebagai barang bukti. Di salah satu sisi kaset itu ada tulisan nama dirinya menggunakan spidol hitam.
"Kaset ini ditemukan pelapor di depan pintu rumahnya. Kaset ini ada nama kamu. Apakah kamu bilang kami masih mengada-ada. Coba jelaskan, mengapa kaset ini bisa ada di situ..."
Mardi tak segera menjawab. Pikirannya kembali melesat kebelakang dimana ia baru inget bahwa kaset itu diminta salah seorang warga untuk mainan anak yang diasuhnya. Karena sudah rusak, Mardi mempersilahkannya.
Sungguh, ia tak tahu bahwa kaset itu kemudian menjadi salah satu barang yang dilemparkan warga ke halaman rumah pasangan Muniroh-Sarwadi.
Sejak itu, Mardi menjelaskan apa yang dia lihat dan diketahui kepada polisi tanpa berbelit-belit lagi.
***
Hingga beberapa hari kemudian polisi menyimpulkan bahwa pengurus RT, petugas Satpam, dan tukang odong-odong tak terlibat kasus pencurian itu. Mardi pun masih leluasa melakukan pekerjanya kecuali ia tak bisa lagi mangkal di depan rumah pasangan Muniroh-Sarwadi.