"Sepertinya ia bukan hanya sudah kecanduan, tapi sudah terjerumus ke dalam jaringan narkoba. Rumah tangganya tak bisa lagi diselamatkan. Pokoknya kasihan...," kata sang kawan.
Nah, dalam sebuah penggerebekan, Beni melakukan perlawanan. Terjadi adu tembak diantara mereka. Sebuah tima panas lalu menembus dada Beni. Ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Di koran lokal ada beritanya. Ntar saya forward," ujar sang kawan.
Nadal tentu saja ikut terharu mendengar kisah itu.
Nadal lalu teringat almarhum ayahnya.
Kalau saja ayahnya masih hidup, ia ingin sekali meneleponnya untuk mengabarkan soal Beni. Juga untuk mengabarkan bahwa apa yang dilakukan ayah terhadapnya ketika itu benar adanya.
Nadal ingin kembali meminta maaf karena pernah membencinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H