Mohon tunggu...
Wita SorayaButarButar
Wita SorayaButarButar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya memiliki hobi bermain bulu tangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Implementasi Green Financing dan Kinerja Keuangan terhadap Propitabilitas Perbankan Umum di Indonesia

13 Oktober 2024   22:32 Diperbarui: 14 Oktober 2024   01:29 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kinerja keuangan suatu bank diukur melalui berbagai indikator, seperti rasio kecukupan modular (CAR), rasio kredit bermasalah (NPL), dan rasio laba bersih terhadap aset (ROA). Sementara itu, profitabilitas bank umumnya diukur melalui rasio laba bersih terhadap ekuitas (ROE) dan edge bunga bersih (NIM).

Implementasi green financing dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan profitabilitas perbankan umum melalui beberapa mekanisme. Pertama, dengan mendanai proyek-proyek ramah lingkungan, bank dapat mengurangi risiko kredit yang terkait dengan proyek-proyek yang tidak berkelanjutan dan rentan terhadap regulasi lingkungan yang lebih ketat di masa depan. 

Kedua, green financing dapat meningkatkan reputasi bank di mata financial specialist dan masyarakat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas nasabah. 

Ketiga, bank yang aktif dalam green financing dapat menarik lebih banyak speculator yang memiliki fokus pada investasi berkelanjutan (ESG contributing), sehingga meningkatkan akses modular dan likuiditas bank.

Namun, implementasi green financing juga memiliki tantangan tersendiri. Bank perlu mengembangkan keahlian dan kapabilitas untuk menilai risiko dan peluang yang terkait dengan proyek-proyek hijau. 

Selain itu, sering kali terdapat kesenjangan antara permintaan dan penawaran pembiayaan hijau, terutama dalam konteks proyek-proyek skala kecil yang membutuhkan dukungan finansial tetapi menghadapi kesulitan dalam memenuhi persyaratan pembiayaan hijau.

Analisis Dampak Green Financing Terhadap Profitabilitas Perbankan Umum di Indonesia

 

Berdasarkan information yang tersedia, implementasi green financing di Indonesia menunjukkan hasil yang beragam terkait dampaknya terhadap profitabilitas perbankan umum. Beberapa bank yang aktif dalam green financing telah melaporkan peningkatan profitabilitas dan kinerja keuangan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan permintaan pembiayaan hijau dan dukungan regulasi yang kuat dari pemerintah.

Salah satu contoh sukses adalah Bank XYZ yang meluncurkan produk pinjaman hijau untuk pembiayaan proyek energi terbarukan. Bank ini berhasil meningkatkan portofolio pinjaman hijau sebesar 20lam satu tahun, yang pada gilirannya meningkatkan ROE dan NIM bank tersebut. 

Selain itu, Bank XYZ juga berhasil menarik investasi dari dana pensiun dan financial specialist institusional yang memiliki fokus pada ESG contributing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun