Sungguh sangat bermanfaat, karena kita mungkin sudah berusaha berbuat baik, menjaga diri, setia terhadap pasangan, namun mungkin saja tertular karena perilaku pasangan yang tidak setia, jarun suntik, dan lain-lain.Â
Karena saya pernah menonton video yang di-share di Facebook, seorang istri yang tertular HIV, sepulang suaminya pendidikan ke luar daerah. Sehingga kemudian anak yang dikandungnya tertular virus HIV tersebut.
Tentu kita tidak mengharapkan hal itu terjadi. Jadi memang sangat tepat, jika skrining HIV dilakukan pada awal kehamilan. Walaupun akhirnya kehamilan saya tidak berkembang karena mengalami blighted ovum (cerita tentang kehamilan ini saya tulis sebagai artikel pertama saya di Kompasiana), namun periksaan awal kehamilan dengan BPJS ini saya rasakan sangat bermanfaat, karena saya juga mendapat rujukan ke RS.
Untuk memastikan kehamilan dengan USG, serta pemeriksaan spesialis yang lebih akurat saat itu di sore hari setelah suami pulang dari kantor, kami memilih ditangani oleh dokter Nuada yang menangani kehamilan sebelumnya. Saat tindakan kuretase karena bligted ovum di Rumah Sakit pun saya ditanggung BPJS.
Jadi, buat yang punya BPJS dan sedang hamil muda tak ada salahnya periksakan diri ke Puskesmas atau ke faskes pilihan kita. Dengan BPJS kita juga akan mendapat rujukan ke Rumah Sakit jika diperlukan untuk dapat ditangani oleh dokter spesialis.Â
Semoga bermanfaat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI