Bagi pencinta kuliner, pasti sudah tahu  sup rumput laut ala Korea dan Jepang. Walaupun sebagian orang belum pernah menikmatinya, tetapi mungkin sudah mengetahui tampilannya lewat serial Korea.
Jika menonton serial Korea, Miyeok Guk khas Korea yaitu sup rumput yang wajib dimakan saat perayaan ulang tahun. Mitosnya, jika memakan sup rumput laut pasti akan panjang umur.
Hidangan rumput laut tidak hanya ada di Korea dan Jepang lho.., jadi sebelum menikmati kuliner ala luar negeri, kita wajib mengenal kuliner dalam negeri dulu. Buktikan dong cinta anda pada Indonesia, hee..Kan gak lucu, seandainya nanti ada yang nanya, di negara anda apakah juga memiliki kuliner khas rumput laut ? Lalu anda menjawab tidak tahu.
Bali adalah pulau di Indonesia yang memiliki menu khas rumput laut. Rumput laut sendiri dihasilkan di Pulau kecil yang bernama Nusa Penida. Sebagian besar penduduk di pulau ini, mengandalkan budi daya rumput laut sebagai mata pencaharian.Â
Pulau yang terkenal indah dengan batu kapurnya, tidak cocok ditanami padi dan sayur-mayur, nah..karena itulah mereka disana membudidayakan rumput laut.
Karena sumber daya yang melimpah ini, pasokan rumput laut di Bali tidak pernah kurang. Baik yang segar maupun yang kering.
Rumput laut segar diolah menjadi 'Rujak Bulung' yaitu sejenis sayuran, dan juga 'Jaja Bulung' sejenis kue tradisional yang rasanya sangat manis. Dan juga sebagai campuran pada 'es ancruk' sejenis minuman.
Untuk membuat rujak bulung yang nikmat, kita harus mempersiapkan rumput laut segar, dan bumbu-bumbunya.
Rumput laut segar baik yang jenisnya Bulung Boni ataupun Bulung Rambut, dicuci bersih kemudian direbus sebentar. Kemudian disiram bumbu kuah pindang yang terdiri dari kuah pindang (air rebusan ikan tongkol, lemuru atau ikan laut lainnya), terasi bakar, jahe, perasan jeruk limau, cabai, garam dan gula serta ada pula yang disuguhkan dengan parutan kelapa yang telah dibakar.