Seperti contoh saat Rizka memiliki jadwal reses mengunjungi dapilnya, Dapil 1 Sumsel. Dia akan selalu menyiapkan waktu datang ke panti jompo untuk menemui lansia. Tidak ada jarak antara Rizka dengan para lanjut usia. Meskipun secara usia terpaut jauh, tapi Rizka dengan wajahnya yang terlahir manis berhasil menampilkan suatu etika dan sikap sopan santun, serta tutur kata yang lembut saat bercengkrama dengan para lanjut usia. Sangat jarang menemukan fenomena adanya anak muda yang memiliki kepekaan sosial terhadap lansia.
Begitu juga ketika Rizka memiliki agenda politiknya sebagai Anggota Komisi 3 DPR-RI saat ia mengunjungi Kanwil Kemenkumham Sumatera Selatan. Dalam kesempatan itu Rizka memberi pesan yang ditujukan kepada Kepala Lapas untuk tidak abai dalam memenuhi layanan gizi dan intens pemeriksaan status gizi para lansia yang berada dalam lapas.
Baginya, gizi merupakan salah satu komponen yang mengokohkan konstruksi tubuh manusia. Pemberian gizi kepada manusia diberikan sejak dari kandungan hingga dewasa. Tak boleh pemangku politik luput dalam program meningkatan pemenuhan gizi pada kelompok lansia, meskipun bukan di usia muda, bukan berarti lansia tidak memerlukan gizi yang cukup.
Sebuah kecerdasan sikap ditunjukkan Siti Nurizka Puteri Jaya dengan menggunakan secara benar panggung politiknya untuk ia berjuang dengan nyata atas nama rakyatnya dengan kesetaraan yang sama, tanpa adanya perbedaan kategori usia demi sarana mewujudkan negara yang adil sesuai penerapan butir ke-5 dalam Pancasila, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H