Mohon tunggu...
Satria Channel
Satria Channel Mohon Tunggu... Jurnalis - Satria Channel

Jurnalis yang benar bisa merubah tatanan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alishter Mengenalkan CLKS untuk Mendukung Pemerintah dalam Rencana Aksi Pengelolaan Parakuat Diklorida di Indonesia

27 Maret 2023   20:44 Diperbarui: 27 Maret 2023   20:55 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ALISHTER tetap konsisten dalam memajukan petani Indonesia, kali ini ALISTHER mengenalkan Closed Loop Knapsack System untuk mendukung pemerintah dalam rencana aksi pengelolaan parakuat diklorida di Indonesia. Senin, 27 Maret 2023.

Herbisida terbatas berbahan aktif parakuat diklorida adalah salah satu bentuk teknologi pertanian yang telah membantu petani Indonesia selama hampir lima dekade dalam mengendalikan gulma pada tanaman budidaya termasuk kelapa sawit agar tumbuh optimal dan meningkat produktivitasnya.

ALISHTER berkomitmen membantu menjaga keamanan petani saat mengaplikasikan herbisida terbatas berbahan aktif parakuat diklorida melalui penggunaan teknologi Closed Loop Knapsack System (CLKS) untuk menghilangkan paparan produk perlindungan tanaman (prolintan).

Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (ALISHTER) mengadakan Gelar Inovasi Alat Aplikasi Parakuat Diklorida di Kabupaten Siak, pada 21 Maret 2023 untuk memperkenalkan CLKS. Dalam upaya mengembangkan potensi dan meningkatkan produktivitas kelapa sawit, petani harus memahami cara mengelola kebun dengan benar, mulai dari memilih benih unggul, merawat tanaman termasuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT), memupuk dan memanen kelapa sawit dengan tepat.

Gulma merupakan salah satu OPT yang jika tidak dikendalikan akan menganggu pertumbuhan tanaman dan mengurangi produktivitas tanaman kelapa sawit.

Herbisida berperan penting untuk mengendalikan gulma secara efektif dan efisien. Parakuat diklorida merupakan herbisida yang telah lama digunakan dan membantu petani sawit Indonesia dalam mengendalikan gulma selama hampir lima dekade. 

Penelitian dan studi membuktikan bahwa parakuat diklorida berkontribusi positif terhadap perekonomian petani dan nasional. Dari aspek lingkungan, parakuat diklorida tidak menurunkan keragaman, keseimbangan, dan komposisi bakteri, nematoda, cacing, dan mikroartopoda tanah. Penggunaan parakuat diklorida yang sesuai dengan rekomendasi juga tidak berpengaruh terhadap kesehatan petani. Disini terlihat bahwa parakuat zdiklorida jika digunakan secara tepat dan bertanggung jawab membawa manfaat tidak hanya bagi petani, tetapi juga lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Bulan April 2021, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya telah mengeluarkan Rencana Aksi Pengelolaan Parakuat Diklorida di Indonesia. Salah satu poin yang tercantum dalam rencana aksi tersebut adalah tentang inisiatif pengembangan alat dan teknik aplikasi yang lebih aman. 

Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (ALISHTER) sebagai asosiasi perusahaan zprodusen/pemegang pendaftaran produk perlindungan tanaman berbahan aktif parakuat diklorida menyambut baik rencana tersebut dengan menguji coba dan memperkenalkan alat aplikasi inovatif bernama Closed Loop Knapsack System (CLKS).

Pada 21 Maret 2023, ALISHTER mengadakan Gelar Inovasi Alat Aplikasi Parakuat Diklorida yang bertempat di Desa Simpang Perak Jaya, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, untuk memperkenalkan CLKS kepada para petani sawit dan pemangku kepentingan. Provinsi Riau dipilih sebagai tempat acara karena memiliki perkebunan sawit terluas di Indonesia yaitu 3.38 juta hektar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun