Mohon tunggu...
Satria Channel
Satria Channel Mohon Tunggu... Jurnalis - Satria Channel

Jurnalis yang benar bisa merubah tatanan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Curhatan Anak Trotoar, Mengenang Sang Penguasa Indonesia

19 Februari 2023   23:05 Diperbarui: 19 Februari 2023   23:27 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara dunia pendidikan, pada zaman itu tidak boleh ada sekolah swasta kaya, seragam SD sampai SMA diciptakan sama di jaman Pak Harto, tujuannya agar satu, si kaya dan si miskin bisa satu kelas dalam tujuan pendidikan.

Mau masuk universitas ternama seperti UI, UGM, gampang banget, dengan bermodal kecerdasan siswa bisa langsung diterima tanpa persyaratan yang macam-macam, beda dengan jaman sekarang, anak SD saja bisa puluhan juta masuk ke sekolah swasta yang status sosialnya tinggi, pendidikan dibawa ke komoditifikasi status sosial, jaman Pak Harto pendidikan dibawah negara, kualifikasi ada di tangan negara, sehingga yang maju sekolah-sekolah negeri.

Masih kita ingat asal nama SMA 1 adalah sekolah terbaik, lalu ada sekolah-sekolah terbaik negeri di segala penjuru, si kaya dan si miskin bersekolah di tempat yang sama.

Zaman dimana petani merasa seperti raja, dengan swasembada pangan, bahkan bisa ekspor, kita bisa hidup tenang gak mikirin beras habis, negara agraris bukan hanya slogan, semua dikelola dan dijamin oleh pemerintah.

Petani dikasih tamu mimbar dialog rutin dalam kelompencapir bukan dibohongi kasih subsidi pupuk dan traktor lalu ditarik lagi.

Saat itu kalau kesawah ya panen raya bersama semua Menteri menunjukan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara besar.

Beda dengan era sekarang, ke sawah pas dekat Pemilu saja sampai rela masuk-masuk lumpur, untuk menarik minat masyarakat, giliran udah jadi boro-boro mikirin petani. petani panen malah dihajar dibuka keran impor.

Tapi penulis yakin semua pemimpin dinegeri ini memilik niat yang tulus untuk membangun Indonesia tercinta, sudah banyak bukti pembangunan semakin maju pesat, semua itu harus diawasi oleh setiap lapisan masyarakat, agar seluruh pemimpin kita tidak terlena dengan kekayaan alam kita yang melimpah.

Curhatan si anak trotoar (Wisnu Wicaksana)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun