Universitas Pendidikan Indonesia melaksanakan KKN Tematik 2021/2022 dengan tema "KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM". Masih sama dengan tahun sebelumnya, Universitas Pendidikan Indonesia menerapkan sistem daring untuk pelaksanaan KKN tahun ini sehingga para mahasiswa/i sebagai peserta KKN dikelompokkan sesuai domisili masing-masing.Â
Bedanya, di tahun sebelumnya hanya mengangkat dua tema, yakni ekonomi dan pendidikan, sedangkan KKN tahun ini mengangkat banyak tema yang memodifikasi dari 17 tujuan SDG's. Pelaksanaan KKN ini terhitung mulai tanggal 11 Juli 2022 sampai dengan 10 Agustus 2022.
Adapun kelompok 114 dengan Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Nisrina Nurul Insani, M.Pd. yang melaksanakan KKN di Kabupaten Cianjur dan mendapat tema "Desa Tanpa Kemiskinan". Di dalam tema tersebut terbagi kembali menjadi enam indikator, salah satunya yaitu "Tingkat Kemiskinan Warga Desa".Â
Kelompok 114 secara keseluruhan berjumlah tiga puluh orang yang kemudian dalam pelaksanaannya dibagi kembali menjadi enam kelompok kecil sesuai dengan enam indikator pada tema "Desa Tanpa Kemiskinan". Kelompok 1 di Kelompok Besar 114 memilih indikator "Tingkat Kemiskinan Warga Desa". Dengan tema dan indikator tersebut, kelompok 1 melaksanakan KKN di Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur.Â
Tahap pertama pelaksanaan KKN kelompok 1 dimulai dengan perizinan kepada Lurah Sayang dan meminta data warga Kelurahan Sayang penerima bantuan kepada perangkat kelurahan sebagai langkah awal untuk melakukan program pendataan dan wawancara.Â
Setelah menerima data, anggota kelompok 1 mengolah data tersebut dengan mengelompokkan warga berdasarkan RW. Dari 23 RW di Kelurahan Sayang, didapatlah hasil data bahwa RW 19 adalah RW yang warganya paling banyak menerima bantuan, atau dengan kata lain, tingkat kemiskinan di RW 19 paling tinggi dibandingkan dengan RW lainnya.Â
Maka dari itu, kelompok 1 memilih RW 19 sebagai lingkup pelaksanaan KKN selama kurang-lebih sebulan ke depan.
Salah satu program kerja Kelompok 1 adalah "Kelas Mengajar" sebagai langkah untuk menambah kemampuan diri masyarakat RW 19, khususnya anak-anak pada usia sekolah. Dengan adanya program ini, anak-anak diharapkan mendapat bekal untuk masa depannya, atau sekadar mendapat minat baru dan motivasi untuk mengembangkan diri.Â
Program ini dilaksanakan di dua tempat, yakni di SDN Pataruman dan Perpustakaan Kelurahan Sayang yang bernama POLI BHS (Pojok Literasi Berilmu, Berakhlak, Sayang). Hal-hal yang diajarkan pada siswa-siswi SDN Pataruman di antaranya Bahasa Korea, Bahasa Inggris, Kemampuan Mengetik 10 Jari, Desain, dan Matematika dengan sasaran siswa-siswi kelas V dan VI.