The British School: Terinspirasi dari Susan Strange, aliran ini mengadopsi pendekatan multidisiplin dan normatif terhadap Ekonomi Politik Internasional, dengan fokus pada isu-isu seperti pembangunan, kesenjangan, dan transformasi sosial, dan perubahan dinamika ekonomi. Aliran British mengkritik aliran Amerika karena terlalu sempit, terlalu berpusat pada negara, dan positivis. Aliran ini menawarkan perspektif yang lebih kritis dan inklusif yang mempertimbangkan konteks sosial dan nilai-nilai Ekonomi Politik Internasional.
Contoh Kasus Ekonomi Politik Internasional: Krisis COVID-19Â
Buku dengan judul "The Political Economy of Global Responses to COVID-19", ditulis oleh Alan W. Cafruny bersama dengan Leila Simona Talani membahas terkait ekonomi politik krisis COVID-19 dan bagaimana beberapa jenis rezim mengatasi pandemi.Â
Negara-negara neoliberal seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Yunani telah menderita akibat kurangnya infrastruktur kesehatan publik, prioritas kepentingan ekonomi diatas kesehatan masyarakat, dan politisasi saran ilmiah.
Negara-negara populis seperti Brazil, India, dan Italia ditandai dengan penolakan akan pandemi, resistensi terhadap lockdown dan vaksin, serta menyalahkan musuh eksternal atau minoritas.
Negara-negara otoriter seperti Tiongkok dan Rusia mampu memberlakukan tindakan tegas untuk menahan virus, namun disisi lain juga menghadapi tantangan dalam hal transparansi, akuntabilitas dan legitimasi.Â
Ketimpangan global pada saat itu semakin diperburuk oleh pandemi, dimana negara-negara di bagian bumi selatan menghadapi keterbatasan akses terhadap vaksin, alat kesehatan, dan bantuan keuangan, sementara itu di utara negara-negara maju mengejar kepentingan dan agenda nasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI