Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Emir, Generasi Keempat Keluarga Kalla

1 Desember 2008   02:58 Diperbarui: 15 November 2019   06:01 1903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cucu-cucnya adalah generasi keempat keluarga kalla. Saat pulang ke rumah, april 2008 lalu, pak kalla tidak bisa menolak rengekan tiga cucunya yang minta diajari berenang. 

Tiga cucunya itu adalah emir (6), rania (8), dan aisya (6). Dengan hanya mengenakan celana renang, pak kalla menemani emir, raina, dan aisya berenang di kolam renang bulat di halaman belakang rumahnya. Secara khusus, pak kalla membujuk dan mengajari emir yang sama sekali belum bisa berenang. 

Saat pelajaran berenang dilakukan sang kakek, sang nenek duduk di tepi kolam menyiapkan pisang goreng bone kesukaan, minuman, dan handuk. Sang nenek yaitu bu ida juga aktif mengambil kamera poket dari dari ata meja. 

Diabadikannya kebahagiaan dan keceriaan kakek dengan tiga cucunya. Sementara aktivitas ini dilakukan, tukang kebun memanjat pohon mangga di semping kolam untuk dicarikan buahnya. Menurut bu ida, pohon mangga itu sudah puluhan tahun usianya. 

Ada lebih dari lima jenis mangga yang sukses diokulasi di pohon mangga itu. Karena itu jangan heran jika untuk mangga dari satu pohon yang sama, rasa buahnya berbeda-beda. 

Pohon itu tampaknya tepat betul mewakili jiwa pengusaha pemiliknya yang tidak hanya memiliki motivasi dan tujuan tunggal dalam setiap aktivitasnya. Senangnya bisa melihat dan memahami betapa manusiawinya pemimpin kita. 

Ke mana anda pulang setelah setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tiga bulan, dan setiap tahun lelah bekerja? Semoga keluarga juga jawabannya. 

Dan tidak ada yang memungkiri, kebahagiaan memang benar ada di sana. Tentu saja keluarga itu adalah keluarga kita sendiri. Itu mungkin jawaban untuk pertanyaan kenapa pak beye dan bu ani hampir selalu pulang ke cikeas setiap libur dan akhir pekan tiba. Keluarga. 

Tempat masing-masing dari kita pulang dan diterima apa adanya. Selamat memperingati hari aids sedunia dan mari kita buat aksi nyata dengan mencintai keluarga, pertahanan utama dan pertama bangsa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun