Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam Ketujuh Imlek

3 Februari 2020   12:04 Diperbarui: 3 Februari 2020   12:18 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bau hio memenuhi ruangan

Dibawa angin asapnya terbang berlalu

Suara duduk ceng bertalu talu

Barongsai memainkan ekornya

Mulutnya menganga menyantap angpau masa depan

Para biksu berdoa

Dewa dewa turun dari langit

Untuk menakar kebajikan dan keburukan

Dari wajah wajah yang bertopengkan kebajikan

Tapi penuh dusta

Semaraknya lampu lampion menerangi angkasa

Namun tak mampu menerangi hati yang dusta 

Malam ini malam ketujuh Imlek

Meja altar penuh dengan persembahan

Melambangkan kasta dari status sosial

Tapi dewa tak memerlukan semua ini

Mengekang bawa nafsu dalam permainan dunia nyata

Akan mendapat restu para dewa

Terjerumus pada hawa nafsu

Menggiring kepongahan

Menciptakan kesombongan

Membuat dewa menjadi murka

Ini malam ketujuh Imlek

Dewa dewa turun dari langit

Para biksu berdoa

Mengharapkan kebajikan dari dewa

Menyelamatkan dunia

Dari virus Corona.

Kelenteng tua
Bagan Siapa Api malam ketujuh Imlek 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun