Persoalan tentang penutupan Alexis pun menjadi perhatian masyarakat, Pemprov DKI mengeluarkan pernyataan tentang dasar dasar penutupan Alexis, dasar dasar itu salah satunya adalah menyangkut moral. Kata Anies dalam penjelasan tentang penutupan Alexis.
Walaupun penutupan Alexis dapat menimbulkan efek domino dikemudian hari, salah satu dari efek domino itu adalah potensi munculnya gugatan dari manajemen Alexis yang tidak terima Alexis ditutup. Namun kadung Anies telah terlanjur melakukan penutupan Alexis untuk mengalihkan issue dari polemic reklamasi.
Ternyata apa yang diharapkan oleh Anies Baswedan dengan menutup Alexis, untuk mengalihkan perhatian masyarakat terutama pendukungnya dari masalah perbincangan hangat Reklamasi, akhirnya menjadi senjata makan tuan. Anies Sandi semakin didesak untuk melakukan pemberhentian proyek reklamasi di teluk Jakarta.
Karena penutupan Alexis dianggap oleh masyarakat, merupakan bukti keberanian yang diperlihatkan oleh kedua pasangan Gubernur DKI Jakarta ini dalam menepati janji kampanyenya. Kini Anies -- Sandiaga bagaikan makan buah simala kama. Disatu sisi Anies -- Sandi didesak untuk menghentikan proyek reklamsi teluk Jakarta, sementara disisi lain Pemerintah Pusat tetap menghendaki agar proyek reklamsi teluk Jakarta tetap dilanjutkan.
Disinilah Anies dan Sandi harus bijak menggunakan filosofi " Menarik Rambut Dalam Tepung" bagaimana rambut tidak putus dan tepung juga tidak rusak. Mampukah Anies dan Sandi menghayati filosopi itu?. Semuanya terpulang kepada Anies dan Sandi.
Tanjungbalai, 5 Nopember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H