Seharusnya Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menghargai atas penghormatan yang diberikan oleh Panglima TNI, dengan menyambut baik undangan yang disampaikan. Disamping mengingat hubungan TNI dengan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat begitu baik, serta hubungan politik dan diplomatic antara Negara Indonesia dan Amerika Serikat juga sangat akrab dan baik.
Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, mustahil tidak mengetahui adanya penolakan dari pemerintah Amerika Serikat terhadap Panglima TNI untuk memasuki Wilayah Amerika Serikat, tapi yang anehnya sampai saat ini tidak ada respond yang diperlihatkan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat itu terhadap penolakan Panglima TNI untuk memasuki wilayah Amerika Serikat. Sedangkan Panglima TNI Gatot Nurmantio sudah mengabari Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat tentang penolakan rombongan delegasinya memasuki wilayah Negara Amerika Serikat.
Sebagai bangsa Indonesia kita tentu bertanya tanya, apa persoalan yang tersimpan dibalik penolakan Panglima TNI untuk  memasuki wilayah Negara Amerika Serikat. Apakah ada hubungannya dengan dibukanya kembali dekumen dekumen tentang Gerakan 30 September 1965 tentang Partai Komunis Indonesia  (PKI) dan dekumen tentang pembantaian terhadap orang orang yang dituduh sebagai PKI pasca peristiwa G30 S itu. Yang melibatkan TNI, masa itu.
Semua itu memang memerlukan jawaban dari pihak Negara Amerika Serikat, Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat harus menjelaskan maksud pihaknya mengundang Panglima TNI, tapi kemudian dibelakangnya Pemerintah Amerika Serikat menolak Panglima TNI untuk memasuki wilayah Negara Amerika Serikat.
Dan Pemerintah Indonesia juga harus melakukan protes terhadap Duta Besar Negara Amerika Serikat, berkaitan dengan hal tersebut, kalau Duta Besar Amerika serikat yang bertugas di Indonesia tidak dapat untuk menjelaskannya, sebaiknya untuk sementara waktu agar meninggalkan Indonesia. Sampai persoalannya menjadi jenrnis. Penolakan dengan alasan yang tidak jelas dapat diartikan sebagai penghinaan dan anggap enteng terhadap TNI. Apa lagi Panglima TNI Jendral  Gatot Nurmantio memiliki legitimasi yang syah sebagai seorang Palima Tentara di Negara yang berdaulat, bukan  sebagai penjahat perang.
Tanjungbalai, 22 Oktober 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H