Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Apa di Balik Donald Trump Larang Panglima TNI Memasuki Amerika?

22 Oktober 2017   21:00 Diperbarui: 22 Oktober 2017   21:04 10298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Militermeter.com

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI)  Jendral TNI Gatot Nurmantio, soyogianya akan berangkat Kenegara Amerika Serikat, untuk menghadari acara Chiefs ofDefense Conference om Country Violent Exteremist Organization (VEOs) yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 -- 24 Oktober 20017 bertempat di Washington DC.

Keberangkatan Panglima keacara tersebut adalah atas undangan Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jendral Joseph F Durford Jr. Undangan yang disampaikan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Amerika serikat itupun kemudian dibalas oleh Panglima TNI dan mengkompirmasi kehadiran Panglima TNI pada acara tersebut.

Diberitakan, bahwa Panglima TNI dalam membalas dan mengkompirmasi undangan dari Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat itu, oleh karena Palima TNI menghormati Jendral Joseph Durford Jr yang merupakan sahabat sekaligus senior dari Jendral Gatot Nurmantio.

Untuk menghadiri undangan yang disampaikan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serika itu, Jendral Gatot Nurmantio beserta Isteri dan para delegasi yang akan mengikuti Panglima TNI, telah mengurus visa dan administrasi lainnya untuk persiapan keberangkatan.

Dijadwalkan Panglima dan rombongan berangkat pada Sabtu 21 Oktober 2017 dengan menggunakan Maskapai Penerbangan Emirates. Namun bebarapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak dibolehkan untuk memasuki wilayah Negara Amerika Serikat. Larangan tersebut disampaikan oleh US Custom and Border Protection.

Berdasarkan catatan yang ada di Wekipedia Customs and Border Protection (CBS) A.S. adalah badan penegakan hukum federal terbesar dari United States Department of Homeland Security. Ini diisi dengan pengaturan dan fasilitasi perdagangan internasional, pengumpulan bea masuk, dan penegakan peraturan A.S., termasuk perdagangan, bea cukai, dan imigrasi. CBP adalah salah satu lembaga penegakan hukum terbesar di Amerika Serikat.  Ini memiliki angkatan kerja lebih dari 45.600 agen federal yang disumpah dan perwira. Ini memiliki kantor pusat di Washington, D.C.

Misi utamanya adalah untuk melindungi perbatasan Amerika sehingga melindungi masyarakat dari orang-orang dan bahan berbahaya sambil meningkatkan daya saing ekonomi Nation's Nation dengan memungkinkan perdagangan dan perjalanan yang sah.

Terkait dalam peristiwa ini Panglima TNI, telah melaporkannya kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Koordinator bidang Politik dan Hukum Jendral Prn Wiranto. Keterangan ini diberikan oleh Kapuspen TNI Mayjend TNI Wuryanto kepada media.

Dari kejadian ini, sebagai anak bangsa kita mendukung sikap yang diambil oleh Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantio. Begitu pihaknya menerima adanya larangan terhadap dirinya untuk masuk ke wilayah Negara Amerika Serikat, langsung membatalkan keberangkatannya untuk menghadiri acara atas undangan Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat itu.

Panglima TNI tentu tidak akan mau menerima penghinaan seperti ini, undangan yang dikirimkan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat itu, seharus sipengundang terlebih dahulu melakukan koordinasi terhadap Pemrintah Amerika Serikat, sehingga dilayangkannya undangan itu tidak menimbulkan permasalahan dibelakang hari.

Atau memang ada maksud maksud tertentu dari Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat itu, untuk mempermalukan Panglima TNI, dengan melayangkan undangan dan kemudian melarang Panglima untuk memasuki wilayah Amerika Serikat.

Seharusnya Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menghargai atas penghormatan yang diberikan oleh Panglima TNI, dengan menyambut baik undangan yang disampaikan. Disamping mengingat hubungan TNI dengan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat begitu baik, serta hubungan politik dan diplomatic antara Negara Indonesia dan Amerika Serikat juga sangat akrab dan baik.

Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, mustahil tidak mengetahui adanya penolakan dari pemerintah Amerika Serikat terhadap Panglima TNI untuk memasuki Wilayah Amerika Serikat, tapi yang anehnya sampai saat ini tidak ada respond yang diperlihatkan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat itu terhadap penolakan Panglima TNI untuk memasuki wilayah Amerika Serikat. Sedangkan Panglima TNI Gatot Nurmantio sudah mengabari Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat tentang penolakan rombongan delegasinya memasuki wilayah Negara Amerika Serikat.

Sebagai bangsa Indonesia kita tentu bertanya tanya, apa persoalan yang tersimpan dibalik penolakan Panglima TNI untuk  memasuki wilayah Negara Amerika Serikat. Apakah ada hubungannya dengan dibukanya kembali dekumen dekumen tentang Gerakan 30 September 1965 tentang Partai Komunis Indonesia  (PKI) dan dekumen tentang pembantaian terhadap orang orang yang dituduh sebagai PKI pasca peristiwa G30 S itu. Yang melibatkan TNI, masa itu.

Semua itu memang memerlukan jawaban dari pihak Negara Amerika Serikat, Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat harus menjelaskan maksud pihaknya mengundang Panglima TNI, tapi kemudian dibelakangnya Pemerintah Amerika Serikat menolak Panglima TNI untuk memasuki wilayah Negara Amerika Serikat.

Dan Pemerintah Indonesia juga harus melakukan protes terhadap Duta Besar Negara Amerika Serikat, berkaitan dengan hal tersebut, kalau Duta Besar Amerika serikat yang bertugas di Indonesia tidak dapat untuk menjelaskannya, sebaiknya untuk sementara waktu agar meninggalkan Indonesia. Sampai persoalannya menjadi jenrnis. Penolakan dengan alasan yang tidak jelas dapat diartikan sebagai penghinaan dan anggap enteng terhadap TNI. Apa lagi Panglima TNI Jendral  Gatot Nurmantio memiliki legitimasi yang syah sebagai seorang Palima Tentara di Negara yang berdaulat, bukan  sebagai penjahat perang.

Tanjungbalai, 22 Oktober 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun