" Apa ada sangkut pautnya Nafisah dengan kematian mandor itu?", Poniem mulai curiga dengan adanya keterlibatan Nafisah dalam pembunuhan mandor besar Kartijo.
      " Apa hubungan Nafisah dengan laki laki itu rupanya?", mata Menik memandang Poniem selaku pimpinan group ronggeng.
      " Mungkin juga Nafisah kenal dengan laki laki itu ", sahut Dinda, yang membuat Jaibun melihat kearahnya
      " Kenapa kau katakan seperti itu ", Ningsih ikut menipali, dia memandang kearah Dinda.
      " Sewaktu meronggeng, aku sempat dengar kalau laki laki itu berkata kasar kepada Nafisah, tapi aku sendiri tidak tahu pasti apakah Nafisah kenal dengan laki laki itu atau tidak". Apa yang dikatakan oleh Dinda membuat Menik, Jaibun dan Nengsih teringat dengan suara dari laki laki teman Nafisah meronggeng.
      " Betul apa yang dikatakan oleh Dinda, karena aku juga mendengar kalau laki laki itu sempat mengeluarkan bicara kasar kepada Nafisah ", Nengsih membenarkan apa yang dikatakan oleh Dinda. Menik dan Jaibun mengatakan hal yang serupa.
      " Apakah kalian melihat Nafisah sewaktu jedah malam itu ", Menik mengatakan hal itu, karena ketika acara jedah malam itu dia tidak melihat Nafisah, lama Nafisah baru muncul kepanggung Ronggeng.
      " Iya, aku juga tidak melihat Nafisah waktu jedah itu", Jaibun juga mengatakan hal yang sama, Poniem mendengarkan apa yang diutarakan oleh anak buahnya ini.
      " Apakah kau juga tidak melihat Nafisah waktu Jeda itu ", Poniem menanyakannya kepada Dinda dan Ningsih,
      " Ya, aku juga tidak melihatnya ", kata Dinda.
      " Sama, aku juga tidak melihatnya ". Ujar Ningsih pula.