Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

{TMN 100 H} Senandung Cinta Dari Selat Melaka "86"

8 Juni 2016   16:13 Diperbarui: 8 Juni 2016   16:18 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            “ Iya, itu tidak jadi masalah bagiku, tapi yang perlu kutanya apakah uang itu masih utuh?”. Meilan yang duduk disamping Azis hanya mendengarkan pembicaraan Azis melalui telefhon itu.

            “ Maaf, ketua uangnya sempat kami habiskan tiga juta. Selebihnya yang ada didalam tas itu masih utuh , itupun Ketua kalau kami harus menggantinya, kami akan menggantinya ketua, tapi beri kami tempo dalam satu minggu ini ketua “, Suara perampok itu tampak melemah, karena dia tahu sedang berhadapan dengan siapa. Jangankan dia bosnya sendiri begitu takut dan sega kepada Azis.

            “ Tidak apalah kalau ada yang sudah terpakai, kembalikan sisanya kepada Joni “, Ujar Azis. Memang Joni tidak menokohinya, buktinya uang yang mereka rampok milik Meilan itu sempat terhabiskan oleh siperampok tiga juta. Sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh Joni.

            “ Terimaksih Ketua, ini semuanya saya serahkan dengan om Joni”.

            “ Oke, sama sama “. Jawab Azis diapun memutus hubungan telefhon.

            “ Apa sudah dapat perampok itu Zis?’. Tanya Meilan, karena dia tadi sempat mendengar pembicaraan Azis dengan seseorang, yang menyebut nyebut tas dan uang.

            “ Sudah sayang, tapi uangnya terpakai mereka tiga juta. Tak apalah biar aku yang menggantinya”, jawab Azis, membuat hati Meilan gembira, karena dia tidak akan menjadi bahan marahan orang tuanya, karena uang itu adalah untuk keperlua mereka selama berada di Medan. Apa lagi Azis menyebutkan kata sayang kepadanya, yang membuat hatinya melambung tinggi.

Joni masuk kerunagan dimana Azis dan Meilan berada. Dia menyerahkan tas milik Meilan kepada Azis. Kemudian Azis menyerahkan tas itu kepada Meilan, dan menyuruh Meilan untuk menghitung uang dan perlengkapan lain yang ada didalam tas itu. Meilan menerima tasnya itu dengan rasa gembira. Iapun membuka tas itu dan menghitung uangnya serta memeriksa perlengkapan yang lain yang ada didalam tas itu.

            “ Bagaimana Bos”, Tanya Joni setelah Meilan selesai memeriksanya.

            “ Apa ada barang yang hilang?”. Tanya Azis kepada Meilan.

            “ Tidak semuanya lengkap, Makasih bang telah mendapatkan tasku kembali”. Ucap Meilan dengan hormatnya kepada Joni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun