Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

{Tantangan 100 Hari Menulis Novel} Senandung Cinta dari Selat Malaka "2"

16 Maret 2016   14:37 Diperbarui: 16 Maret 2016   16:58 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Azis tidak memperhatikan wanita yang mencatat jumlah timbangan ikan, tapi matanya hanya tertuju kepada ikan ikan yang ditimbang. Begitu juga dengan siwanita yang mencatat hasil timbangan, dia juga merasa tidak perlu untuk mengetahui ikan siapa yang ditimbang. Karena bagaimanapun usai penimbangan si pemilik ikan akan mendatanginya untuk meminta bonnya. Karena bon inilah nantinya yang akan ditukarkan dengan Apek Hai. Berdasarkan catatan bon itu pula Apek Hai akan membayarkan uang nya.

            Sebenarnya tanpa harus dipoerhatikanpun, timbangan dipergudangan Apek Hai tidak pernah menipu. Sampai sejauh ini belum ada terdengar para nelayan yang komplin atau perotes terhadap hasil timbangan ikan mereka. Selama Apek Hai membuka pergudangan di daerah Sinaboi, Apek Hai lebih mengutamakan kejujuran. Itulah sebabnya maka Apek Hai memiliki banyak pelanggan.

            Apek Hai boleh dikatakan adalah orang yang jujur, baik dan dermawan di kampung Sinaboy. Dia tidak pernah pilih kasih dalam membeir, setiap orang yang datang meminta pertolongan kepadanya tak pernah ia tolak, dia tetap akan memberikan pertolongan dengan semampunya.

            Dalam pergaulannya sehari haripun dikampung itu, dia tidak memilih milih dengan siapa dia harus bergaul. Sikapnya yang ramah ini terkadang membuat perselisihan dengan orang orang yang satu keturunan dengan nya. Orang orang keturunan Tiongkok di Sinaboi selalu membuat jarak dengan orang orang pribumi, begitu mereka mengetahui Apek Hai dekat dengan orang orang pribumi dikampung Sinaboi, banyak yang mengecamnya. Tapi baginya hal itu tidak menjadi masalah. Sedikitpun dia tidak pernah terpengaruh apa lagi merasa takut terhadap hasutan dan ancaman yang datang dari sesama warganya.

Bersambung……….

 

Bagan Siapi Api, 16 Maret 2016

Tulisan ini diikut sertakan dalam Tantangan  100 Hari Menulis Novel – Fiksianacommunity di Kompasiana.

 

           

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun