Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

{Tantangan 100 Hari Menulis Novel} Senandung Cinta dari Selat Malaka "2"

16 Maret 2016   14:37 Diperbarui: 16 Maret 2016   16:58 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            “ Fah buatkan uwak kopi, agak kontal sikit yo”.

            “ Iyo wak, sabontar wak yo, kubuatkan dulu punyo abah delenni”, sahut Syarifah, sambil membuatkan kopi yang dipesan.

            “Dimano kamu malabuh?”, wak Udin menggeser duduknya, diambilnya korek api yang terletak diatas meja, lalu dimarakkannya untuk memasang rokok.

            “ Dibarat wak, kalau orang uwak dimano, tak nampak kami orang uwak tadi”, kata Azis menjawab pertanyaan wak Udin dan Azis balik bertanya kepada wak Udin.

            “ Kalo kami kearah Tenggaro (Tenggara), itupun untunglah sompat malabuh. Dibante angin barat laut tulah, sahinggo payah malabuh”, sesekali terdengar suara batuk wak udin, karena tertelan asap rokoknya.

            “ Ini wak kopi uwak”, Syarifah meletakkan kopi didepan wak Udin

            “ Barikan nyo orang uwak?”

            “ Bagitulah, agak lumayan jugo, kalau kamu adonyo?”, Tanya wak Udin sambil menyeruput kopi yang dihidangkan oleh Syarifah.

            “ Ado jugolah wak, lopaslah balanjo tak tarutang”, jawab Azis, sesekali matanya memandang kearah dalam gudang, apakah mereka sudah bisa untuk menaikkan ikan ikan nya untuk ditimbang.

            “ Besok melaut nyo orang uwak?”

            “ Mungkin tidak, karono abah Jalel ondak mangkhitankan anak nyo dio, sogan pulak lah awak tak datang, rumah awak sabalik dindding dengan rumahnyo?”, wak Udin menjelaskannya kepada Azis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun