Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

{HUT RTC} Cahaya Cinta di Jabal Rahmah

13 Maret 2016   23:46 Diperbarui: 14 Maret 2016   00:47 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber fhoto /Blog Armineka Perdana.com"]

[/caption]* Minggu Kedua  {Terinspirasi Novel} *

Tuhanku

Setiap saat aku menyeru namamu

Walau susah sungguh aku mengingatmu

Tak ada alasanku untuk berpaling darimu

 

Inna sholati

Wanusuki

Wama yahya

Wama mati

Hanya untukmu semata

 

Dalam malam yang sepi

Aku bermimpi didalam tidurku

Ketika musim haji aku berlindung

Dibawah baitmu

 

Rasa tak sanggup aku mengerjakan sa’i

Jatuh tersungkur dibawa gelombang hamba hambamu

Yang ingin mendapatkan sorga darimu

Walau tangan penuh dengan gelimang dosa

 

Tuhanku

Dibawah ka’bahmu aku memohon keampunanmu

Mengharap belas kasihan darimu

Karena cinta aku mengembara ditanah sucimu

 

Adat negeriku, tak sama dengan kitab sucimu

terhormat jika ada Tersanjung jika berada 

Sedangkan kitab sucimu mengajarkan tiada perbedaan

 

Ketika wukup dipadang arafah

Bagaikan tak mampu aku memandang sinar cintamu

Memancar dari bukit jabal rahmah

Tempat Adam dan Hawa kau pertemukan

Ketika keduanya terbuai oleh senandung nafsu

Yang didendangkan para setan dari taman taman sorgamu

 

Ya Rab

Aku adalah hambamu yang naib

Tak semulia para walimu

Yang mengajarkan kitab sucimu

Dari masa kemasa tanpa berhenti

Namun aku berharap pertemukan aku denganmu di depan ka’bahmu

 

Bagan Siapi Api, 13 Maret 2016

 

Puisi ini terinspirasi dari Novel “ Dibawah Lindungan Ka’bah “

Karya Hamka.

 

Puisi ini diikut sertakan dalam rangka memeriahkan HUT RT

 

[caption caption="Sumber Fhoto/RTC"]

[/caption]

 

Sinopsis

 

Hamid merupakan Muslim kelahiran Minangkabau, Sumatera Barat yang hanya dibesarkan oleh ibunya sejak berusia empat tahun, karena pada saat itu ayahnya telah meninggal. Ketika berusia enam tahun Hamid disekolahkan oleh Haji Ja'far bersama anak perempuannya yang bernama Zainab di sekolah yang sama.

Setelah menamatkan pendidikan masing-masing di sekolah Hindia-Belanda, Hamid dan Zainab mulai jatuh cinta tetapi sama-sama tidak mengutarakannya hingga kemudian terpisah karena Hamid memutuskan pindah dari Padang ke Padang Panjang untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah agama.

Namun sejak ayah Zainab meninggal, yang disusul dengan meninggalnya ibu Hamid, mereka telah jarang bertemu. Dalam suatu pertemuan, Hamid dihadapkan oleh permintaan ibu Zainab, Asiah untuk membujuk anaknya menikah dengan sepupunya. Permintaan ibu Zainab itu dijalankan oleh Hamid mengingat ibunya semasa hidup juga tidak mengizinkannya menikahi Zainab karena perbedaan sosia sosial. Hamid kemudian mengalami patah hati akibat keputusan yang diambilnya, lalu memutuskan pergi ke Mekkah.

Setelah setahun berada di Mekkah, Hamid yang mulai menderita penyakit bertemu dengan Saleh. Istri Saleh, Rosna adalah teman dekat Zainab sehingga Hamid dapat mendengar kabar tentang Zainab, termasuk kenyataan bahwa Zainab mencintai dirinya dan Zainab tidak jadi menikah dengan laki-laki pilihan ibunya. Setelah mengetahui hal tersebut, Hamid berniat untuk kembali ke Padang usai menunaikan ibadah haji. Pada saat bersamaan Saleh melalui istrinya mengirimkan surat untuk diberikan kepada Zainab yang isinya menggambarkan pertemuannya dengan Hamid. 

Namun Saleh mendapat balasan dari istrinya bahwa Zainab telah meninggal dunia; Saleh tidak memberikan kabar tersebut kepada Hamid sebelum akhirnya Hamid mendesaknya. Kenyataan itu disusul dengan meninggalnya Hamid di hadapan Ka'bah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun